Senin 16 Jan 2023 17:52 WIB

Hadapi China, Jepang dan India Mulai Latihan Jet Tempur Pertama

Jepang dan India memperkuat hubungan pertahanan untuk menghadapi kekuatan China

Jepang dan India pada Senin (16/1/2023), memulai latihan jet tempur bersama pertama mereka dekat Tokyo sebagai usaha untuk memperkuat hubungan pertahanan saat mereka menghadapi kekuatan militer China yang semakin meningkat di Indo-Pasifik
Foto: EPA-EFE/JAPAN'S DEFENSE MINISTRY HANDOUT
Jepang dan India pada Senin (16/1/2023), memulai latihan jet tempur bersama pertama mereka dekat Tokyo sebagai usaha untuk memperkuat hubungan pertahanan saat mereka menghadapi kekuatan militer China yang semakin meningkat di Indo-Pasifik

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang dan India pada Senin (16/1/2023), memulai latihan jet tempur bersama pertama mereka dekat Tokyo sebagai usaha untuk memperkuat hubungan pertahanan saat mereka menghadapi kekuatan militer China yang semakin meningkat di Indo-Pasifik, kata Kementerian Pertahanan Jepang.

Empat jet F-2 dan F-15 dari Angkatan Udara Jepang direncanakan bergabung ke dalam latihan tempur udara selama 11 hari di sekitar Pangkalan Udara Hyakuri di Prefektur Ibaraki, timur laut dari Tokyo, menurut kementerian tersebut.

Dari Angkatan Udara India, empat jet tempur SU-30MKI, dua pesawat angkut C-17, dan sebuah tanker pengisian bahan bakar udara IL-78 berpartisipasi, kementerian tersebut sampaikan.

Latihan tersebut ditunda karena pandemi virus corona, yang muncul sejak awal 2020.

Kegiatan itu disetujui oleh menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara tersebut dalam pertemuan pertahanan two-plus-two perdana mereka di New Delhi pada November 2019.

Selain India, Jepang juga telah mengadakan latihan bilateral seperti itu dengan Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Jerman, menurut kementerian Jepang.

Pasukan darat dan laut Jepang dan India telah mengadakan latihan bersama terlebih dahulu.

Jepang dan India membentuk kerangka pertahanan empat arah, yang dikenal sebagai the Quaddan juga melibatkan Amerika Serikat serta Australia.

Pengelompokan ini dianggap sebagai pengimbang China saat Beijing berusaha meningkatkan kekuatan militer dan ekonominya di kawasan tersebut.

Hubungan antara Jepang dan China telah memburuk karena beberapa isu, seperti klaim China terhadap beberapa pulau kecil yang dikendalikan Jepang di Laut China Timur.

Selain itu, kapal-kapal penjaga pantai China telah berulang kali memasuki perairan Jepang di sekitar Pulau Senkaku, yang China sebut sebagai Diaoyu.

Hubungan India dengan China juga masih tegang, terutama sejak bentrokan bersenjata pada Juni 2020 di sebuah daerah perbatasan Himalaya.

Dalam kejadian tersebut, 20 tentara India dan empat tentara China dilaporkan tewas. Bentrokan tersebut merupakan yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa di antara kedua pasukan sejak 1975.

Pada Desember, perkelahian di perbatasan di antara kedua negara berujung pada cedera yang dialami kedua pihak, menurut media lokal India.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement