REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setiap mahasiswa tentu wajib memiliki kemampuan menulis. Kemampuan ini merupakan bekal sebelum nantinya menapaki dunia kerja. Namun, permasalahan yang muncul adalah mahasiswa kesulitan mendapatkan ide atau gagasan.
Redaktur ROL, Hafidz Muftisany mengatakan masalah itu terjadi karena mahasiswa berpikir terlalu umum apa yang hendak ditulis. Padahal, menulis itu kuncinya adalah fokus pada hal tertentu.
Menurutnya, permasalahan itu boleh dibilang banyak ditemui para mahasiswa. "Untuk itu, mulailah berpikir pada hal yang lebih spesifik dan fokus," kata dia saat memberikan pelatihan kepada para mahasiswa LP3I dalam acara Republika Online Journalisme Training, Rol to Campus di Kampus LP3I Kramat, Jakarta, Jumat (18/5).
Hafiz, demikian sapaan akrabnya, mengatakan tulisan spesifik itu bisa dimulai dengan mencoba belajar untuk menulis profil. Misalnya, profil pemain sepakbola favorit atau personil grup band favorit. Contoh lain, mahasiswa bisa mencoba untuk menulis tentang sejarah.
Misalnya saja, sejarah LP3I. "Atau tulisan tentang peluangan dan musim liburan seperti sekarang. Bagaimana situasinya, apa yang menarik dari liburan panjang kali ini," ujarnya.
Atau, kata dia, cobalah menulis intepretatif dengan memberikan deskripsi dan penjelasan lebih detail tentang topik apa yang dibahas. "Mungkin, anda juga coba untuk nulis tentang kiat. Misalnya, kiat mencontek pasti ketahuan ala LP3I, atau apa," ujarnya yang disambut gelak tawa para peserta.
Setelah tahu, kata Hafiz, barulah tentukan apa yang menjadi topik penulisan. Maka tinggal memperkuat teknik atau gaya penulisan. Menurutnya, kunci agar karya yang dibuat dibaca banyak orang adalah coba buatlah karya bertema sederhana dan menarik lalu dibalut dengan tulisan bergaya bahasa populer. "Jadi, bisa dikatakan tulisan ringan. Tapi bukan berarti tidak berbobot," kata dia.
Selanjutnya, gunakan metode deduktif, 5W + 1 H, dan piramida terbalik. Deduktif misalnya, paragraf awal haruslah berisi informasi penting. Informasi awal ini akan memandu pembaca untuk mengetahui informasi apa yang hendak disampaikan penulis. Untuk piramida terbalik, hal ini maksudnya terkait susunan penulisan. Dimana informasi berada di awal itu bersifat umum. Detail dari informasi yang diberikan menyusul dari informasi awal.