REPUBLIKA.CO.ID,Perkenalkan namanya Susanto. Panggilan akrabnya Mas Cool (baca kool, Red). Setiap hari ia mengendarai motor vesva klasiknya. Bersama komunitas yang ia ikuti, Mas Cool melakukan banyak perjalanan ke sejumlah daerah. Ia melakukan hal ini karena hobi.

Mas Cool tinggal bersama istri dan satu anaknya di daerah perumahan Pondok Lakah Permai kecamatan Ciledug Tanggerang Selatan. Sebelum terjun ke dunia vesva, Mas Cool adalah karyawan toko buah Total Buah Segar di daerah Bintaro. Setelah tiga tahun bekerja ia direkomendasikan untuk menjadi supervisor di toko buah tersebut. Namun, Mas Cool memutuskan berhenti pada Maret 2006. Kebetulan ia suka sekali dengan motor vesva. Ia pun belajar mengetahui seluk beluk motor buatan Italia ini.  

Pada awal tahun 2008, dengan pengetahuan soal vesva yang dimiliknya, ia mencoba menekuni usaha jual beli online yang dipromosikan lewat jejaring sosial seperti facebook dan twitter. “Dengan keinginan yang kuat dan modal yang terbatas saya bisa memulai usaha ini dan mencoba mengembangkannya”,ujarnya.

Penjualan online ini menggunakan system Cash On Delivery (COD) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Alhamdullilah, banyak orang yang memercayakan motor vesvanya kepada Mas Cool. Tak hanya itu, saat ia bergabung dengan komunitas, ia pun sering membantu memperbaiki vespa yang mengalami kerusakan. Sejak saat itu, Mas Cool punya langganan yang cukup banyak.  Ia pun membuka bengkel vesva.  “Dalam dunia usaha tidak harus memikirkan untung dan ruginya saja karena dengan membuat pembeli itu senang ada kepuasan tersendiri yang dirasakan” ujar Mas cool.

Mas Cool punya prinsip yang cukup bagus. Ia bertekad harus memuaskan pelanggannya. Hal ini berdampak dengan kepercayaan pelanggan dan ini menjadi promosi gratis bagi dia.

Penulis: Panca Nur Komariah (Mahasiswi FIKOM Universitas Budi Luhur)

Ikuti Whatsapp Channel Republika