Selasa 17 Jan 2023 12:44 WIB

DLH Kabupaten Bekasi Ingatkan Warga Jangan Buang Sampah ke Sungai

Petugas DLH Bekasi disebut mengangkut puluhan ton sampah di Sungai Cikarang Hilir.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah relawan membersihkan aliran sungai Sadang di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah relawan membersihkan aliran sungai Sadang di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, meminta masyarakat ikut menjaga kondisi lingkungan, seperti dengan tidak membuang sampah ke area sungai. Sampah tidak hanya mengotori sungai, tapi juga dapat memicu dampak negatif lainnya.

Pada awal tahun ini, petugas DLH Kabupaten Bekasi mengangkut sampah yang menumpuk di beberapa aliran sungai. “Saya tak henti-henti mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke bantaran sungai karena akan merusak lingkungan, ekosistem sungai, dan bisa menyebabkan banjir,” kata Kepala UPTD Wilayah II DLH Kabupaten Bekasi, Sumardi, Senin (16/1/2023).

Beberapa hari lalu petugas DLH melakukan kegiatan bersih-bersih di aliran Sungai Cikarang Hilir, kawasan Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi. Menurut Sumardi, sampah di aliran sungai itu didominasi sampah domestik. Ia memperkirakan volume sampah di aliran sungai tersebut mencapai puluhan ton.

Sampah dari aliran sungai itu diangkut ke tempat pengolahan sampah terpadu di Burangkeng, Kecamatan Setu. Untuk mengangkut sampah itu disebut disiapkan 15 truk. “Kami angkut sampah ini bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, serta para stakeholder, untuk mencegah banjir di wilayah Sukawangi,” kata Sumardi.

Upaya serupa sebelumnya dilakukan di aliran Kali Sepak, sekitar Tol Cibitung-Cilincing, tepatnya di depan Gerbang Tol Gabus, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Di aliran sungai tersebut dilaporkan sampah menumpuk memanjang sekitar seratus meter. 

Menurut Sumardi, sampah-sampah tersebut terbawa dari wilayah hulu saat hujan deras, kemudian tertahan sampah batang pohon, sehingga menumpuk di aliran Kali Sepak dekat gerbang tol. “Kalau dibiarkan, saat hujan dengan intensitas tinggi mulai turun, ini akan menjadi penyebab terjadinya banjir yang menggenangi jalan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Sumardi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement