REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Kabar duka datang dari duta besar Indonesia di Roma dan mantan anggota DPR RI hari ini Selasa (17/1/2023).
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Italia merangkap Malta, Siprus, San Marino, Muhammad Prakosa menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 10.55 waktu setempat di usia 62 tahun 10 bulan.
"Innalilahi waiina illahi rajiun, telah meninggal dunia, pada Selasa, 17 Januari 2023 pukul 10.55 waktu setempat, di Sacro Cuore FSR Roma, Dubes Muhammad Prakosa," tulis pernyataan resmi KBRI Roma, Selasa malam.
Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga orang anak serta cucu-cucu. "Keluarga besar Kedubes di Roma, turut berduka cita atas meninggalnya Dubes Muhammad Prakosa. Semoga amal ibadah Almarhum diterima oleh Allah SWT dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, keikhlasan dan ketabahan," tambah pernyataan tersebut.
Selain menjabat LBBP untuk Italia dan sekitarnya, Dubes Prakosa juga turut mengurus Food Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agriculture Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan UNIDROIT. Dubes Prakosa sebelumnya dikenal sebagai anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.
Selain itu, beliau juga pernah menduduki jabatan Menteri Pertanian pada kabinet Persatuan Nasional pada era Presiden Abdurrahman Wahid. Di masa mantan presiden Megawati Soekarnoputri, Dubes Prakosa dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Kehutanan hingga tahun 2004.
PDI Perjuangan mengungkapkan belasungkawa mendalam atas wafatnya Dubes Prakosa. "Kita sungguh kehilangan dan begitu bersedih atas berita duka cita tersebut. Kita kehilangan sosok yang rendah hati, jujur, dan menjadi keteladanan seluruh jajaran Partai," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam rilis persnya, Selasa malm.
PDIP mengenang seluruh perjuangan Dubes Prakoso selama hidupnya yang membuktikan sosok kader yang loyal, berdedikasi, dan setia pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan.
"Saya sudah melaporkan secara langsung kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau juga begitu bersedih. Tidak diduga berita duka itu datang secepat ini, mengingat tadi siang, Ibu Megawati baru saja membahas Pak Prakosa sambil menunjukkan pohon Saninten kenang-kenangan dari Pak Prakosa yang tumbuh begitu subur di halaman rumah Beliau di Bali," cerita Hasto.