REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan mengatakan, pihaknya memang menerima kabar penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selasa (17/1) malam kemarin. Berdasarkan pengetahuan awalnya, kata dia, ruangan tersebut milik anggota Fraksi Gerindra DKI, M Taufik (MT).
“Ruangan tersebut kosong dan tidak ditempati pak Taufik,” kata Nurhasan kepada awak media, Rabu (18/1).
Hal serupa juga dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani. Dia mengatakan, ruangan MT yang juga mantan Ketua DPRD DKI memang sempat digeledah. Namun demikian, dirinya menyebut ruangan tersebut sudah lama tidak didatangi MT.
“Penggeledahan ruang MT di Fraksi Gerindra, iya betul begitu,” kata Rani.
Ditanya lebih jauh penggeledahan yang ada, dia tak memastikannya. Pasalnya, lanjut Rani, di ruangan tersebut juga sudah tidak ada barang-barang milik MT.
Sehari setelah para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah tiap komisi dan fraksi, gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih pada Rabu (18/1) masih tak bisa diakses pihak luar. Pihak pengamanan dalam (pamdal) DPRD melarang tiap-tiap pihak selain pegawai dan anggota DPRD DKI untuk masuk.
“Sementara masih steril dulu. Kalau mau cari informasi bisa ke berita Jakarta,” kata salah satu Pamdal di lokasi, Rabu (18/1).
Ditanya hingga kapan sterlisasi dilakukan, pihaknya belum mengetahui secara jelas. Pamda, di tiap-tiap lokasi, kata dia, hanya ditugaskan untuk menjaga semua akses masuk dan keluar.
“Belum ada arahan lagi,” tutur dia. Berdasarkan pantauan, semua akses masuk ke DPRD DKI memang sangat dibatasi. Di tiap-tiap lokasi setidaknya ada empat hingga lima pamdal.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan sejumlah koper setelah selesai menggeledah gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih, Selasa (17/1). Sejumlah koper itu dimasukan ke dalam tiga mobil dari total enam mobil yang dibawa personel anti rasuah itu.