REPUBLIKA.CO.ID,TRUMBULL -- Mac Abuzneid memilih untuk pindah ke Trumbull, Connecticut, pada 2018 karena alasan pendidikan di distrik setempat. Meski ia menyukai sekolah di kota ini, ia mencatat masih ada satu masalah yang harus diselesaikan, berkaitan dengan libur hari raya Muslim.
Abuzneid adalah salah satu dari beberapa penduduk kota yang berbicara pada pertemuan Satgas Kesetaraan, Keanekaragaman dan Inklusi baru-baru ini. Ia meminta distrik sekolah kota mengizinkan anak-anak mengambil hari libur untuk merayakan hari raya Muslim, termasuk Idul Fitri.
"Saya benci ketika harus meminta anak-anak tidak pergi ke sekolah pada hari libur Muslim. Saya akan menghargai jika Anda mempertimbangkan dan menambahkan liburan kami ke kalender sekolah," kata Abuzneid dikutip di CT Post, Jumat (20/1/2023).
Meskipun distrik tersebut merayakan hari raya Kristen dan Yahudi sebagai hari libur, namun hal serupa tidak terjadi untuk hari raya Muslim.
Abuzneid adalah salah satu dari beberapa orang tua dalam pertemuan tersebut, yang menginginkan anak-anak mereka diberi hari libur karena alasan agama. Menurut Hosam Afifi, sesama warga Trumbull, wilayah tersebut belum menerima permintaan ini selama beberapa tahun terakhir.
"Kami mencoba mendekati Dewan Pendidikan, orang terpilih pertama Trumbull. Sayangnya, selama dua tahun terakhir, kami menemui jalan buntu," ujar dia.
Afifi mengatakan kota-kota terdekat lainnya, seperti Bridgeport dan Fairfield, telah menjadikan Idul Fitri sebagai hari libur.
Pengawas Sekolah Umum Trumbull, Martin Semmel, mengatakan distrik sekolah memiliki komite kalender distrik yang menyusun kalender sekolah untuk tahun ini. Ia menyebut pihak komite kalender selalu mempertimbangkan saran masyarakat.
Meski demikian, berdasarkan mandat pemerintah daerah mengharuskan sekolah memiliki minimal 180 hari kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya itu, ada persyaratan hari libur negara bagian dan federal yang juga perlu dipertimbangkan.
“Saya tidak punya apa pun untuk ditambahkan. Kami memiliki proses untuk kalender distrik dan kami mengikuti prosesnya,” kata Semmel.
First Selectman Vicki Tesoro mengatakan, dia sadar ada orang tua Muslim di Trumbull yang ingin agar distrik merayakan hari raya.
Idul Fitri adalah hari di mana umat Islam yang taat merayakan dan mengakhiri puasa Ramadhan selama sebulan. Di bulan Ramadhan ini, Muslim berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam, untuk meminta pengampunan dari dosa-dosa masa lalu dan menyangkal diri dari kejahatan untuk mencapai kesalehan.
Meski angka Sensus AS tidak melacak populasi agama di Amerika Serikat dan Semmel mengatakan distrik tersebut tidak menyimpan data afiliasi agama, namun menurut Abuzneid kota itu menjadi semakin beragam selama beberapa tahun terakhir.
"Sepuluh, 15 tahun yang lalu hal ini tidak terlalu mengganggu saya karena saya tidak berpikir ada banyak Muslim yang tinggal di Trumbull. Tapi saya pikir ada banyak orang dengan latar belakang Islam saat ini. Pergi saja ke kolam dan Anda akan melihat berapa banyak," kata Abuzneid.
Anggota gugus tugas Tara Figueroa menggemakan komentar Abuzneid. Dia mengatakan harapannya agar distrik dapat melakukan apa yang telah dilakukan distrik lain.
Kelompok gugus tugas yang memiliki misi memperkuat identitas Trumbull sebagai komunitas yang majemuk, adil dan inklusif ini melapor kepada Board of Selectmen. Abuzneid mengatakan dia akan terus mengadvokasi liburan sekolah.
Abuzneid lantas menyebut, kondisi dan perkembangan yang ada saat ini tidak lantas membuatnya merasa tidak terima. Apa yang ia perjuangkan adalah permintaan rendah hati, yang akan terus ia kejar di tahun depan.
Sumber:
https://www.ctpost.com/news/article/Trumbull-parents-want-district-to-observe-Eid-17725496.php