REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga Bitcoin naik signifikan hingga 2,3 persen menjadi 23.199 dolar AS atau sekitar Rp 348 juta pada Sabtu (21/1/2023). Reuters mencatat, kenaikan harga tersebut berhasil meningkatkan nilai Bitcoin sekitar 521 dolar AS dari nilai pada penutupan sebelumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin telah menjadi mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia. Melansir Reuters, Sabtu (22/1/2023) kenaikan harga Bitcoin tembus 40,6 persen dari level terendah tahun ini sebesar 16.496 dolar AS pada 1 Januari 2023 lalu.
Sementara itu, Ether, koin yang terhubung ke jaringan blockchain Ethereum, juga mencatat kenaikan 0,58 persen menjadi 1.668,1 dolar AS Sabtu pagi. Kenaikan itu meningkatkan harga Ethereum sekitar 9,7 dolar AS dari penutupan sebelumnya.
Sebelumnya, Tim Analis Tokocrypto menyampaikan bahwa kenaikan harga Bitcoin (BTC) memompa kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan hingga hampir menyentuh satu triliun dolar AS.
"Ini juga menjadi menambah kepercayaan diri pelaku pasar kripto, sehingga sentimen market kembali positif," kata Tim Analis Tokocrypto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (16/1/2023) awal pekan ini.
Memasuki awal 2023, harga BTC mencapai level psikologis di atas 20 ribu dolar AS atau sekitar Rp 300 juta dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan ini didorong oleh indeks dolar AS (DXY) yang mendingin dan data inflasi AS yang positif dalam laporan Consumer Price Index (CPI) terbaru dirilis pekan lalu, sehingga menjaga laju kripto yang lebih tinggi.
Sesuai dengan prediksi, data inflasi AS diumumkan menurun menjadi sebesar 6,5 persen. Laju inflasi yang lebih lambat kemungkinan akan membuka jalan bagi The Fed untuk menurunkan laju kenaikan suku bunga menjadi 25 basis poin (bps) dari 50 bps pada Desember 2022.