REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan, kehadiran Ridwan Kamil bisa menambah suara Partai Golkar di Pemilu 2024 mendatang. Ini disampaikan Djayadi setelah Gubernur Jawa Barat itu memutuskan secara resmi bergabung ke partai berlambang pohon beringin.
"Minimal secara potensial Ridwan Kamil Bisa membantu Golkar untuk mengerek suaranya atau menambah, berapa banyak nanti kita akan lihat," ujar Djayadi di sela merilis survei LSI bertajuk Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini, Ahad (22/1/2023).
Djayadi beralasan, Ridwan Kamil memiliki ketokohan baik secara nasional maupun lokal. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan, bahkan kata Djayadi, masuk 10 besar elektabilitas tokoh-tokoh yang diharapkan maju sebagai calon presiden.
"Apakah Ridwan Kamil bisa membantu Golkar? Walaupun dia Gubernur Jawa Barat, kan dia menjadi salah satu tokoh nasional yang masuk 10 besar di dalam peta elektabilitas tokoh-tokoh bakal capres yang ada di tingkat nasional," katanya.
Berdasarkan survei LSI, dukungan terhadap Ridwan Kamil berbagi dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Sehingga dia menilai, dukungan ini juga akan berpengaruh kepada elektabilitas partai.
"Jadi kemampuan Golkar untuk memperoleh berkah suara dari ketokohan Ridwan Kamil di Jawa Barat mungkin bisa membantu Golkar di Jawa Barat meskipun dia akan disaingi oleh terutama Prabowo dan Anies," ujarnya.
Selain itu, ketokohan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga dinilai belum mampu mendongkrak suara Golkar. Sebab, elektabilitas Airlangga sementara ini kalah sama dari elektabilitas partai.
"Ketokohan Pak Airlangga belum mampu mendorong atau menaikkan elektabilitas golkar, itu satu," katanya.
Dalam survei LSI nama Ridwan Kamil muncul di dua simulasi Pilpres 19 nama dan 10 nama. Di 19 nama yang dipimpin Ganjar Pranowo dengan unggul persentase 27 persen dikuti Anies Baswedan 17 persen dan Prabowo 16 persen. Nama-nama lain yang muncul yakni Ridwan Kamil 7 persen, AHY 2,4 persen, Sandiaga Uno 2,1 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,8 persen, Erik Thohir 1,3 persen.
Untuk simulasi 10 nama dengan Ganjar Pranowo unggul di kisaran 29 persen, Prabowo 19 persen, lalu Anies di kisaran 17 persen. Nama lainnya yang muncul masih serupa yakni Ridwan Kamil 8,7 persen, Sandiaga Uno dengan 3,4 persen, AHY 1,9 persen, Erick Thohir 1,6 persen.
Survei LSI tentang Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini dilakukan melalui telepon dengan metode random digit dialing (RDD) atau secara acak kepada 1.221 responden. Survei yang dilakukan pada 7-11 Januari 2023 ini memiliki tingkat kepercayaan 95 pesen dan margin of eror 2,9 persen.