Selasa 24 Jan 2023 00:46 WIB

Survei: PDIP dan PSI Jadi Parpol dengan Tingkat Penolakan Publik Tertinggi

Survei Algoritma sebut PDIP dan PSI memiliki tingkat penolakan publik tertinggi.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Massa PDI Perjuangan (ilustrasi). Survei Algoritma sebut PDIP dan PSI memiliki tingkat penolakan publik tertinggi.
Foto: Republika
Massa PDI Perjuangan (ilustrasi). Survei Algoritma sebut PDIP dan PSI memiliki tingkat penolakan publik tertinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Algoritma Research and Consulting menemukan bahwa PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) adalah partai politik dengan tingkat resistensi atau penolakan publik tertinggi. Uniknya, resistensi publik terhadap PSI jauh lebih tinggi dibanding tingkat elektabilitasnya.

Direktur Riset dan Program Algoritma, Fajar Nursahid mengatakan, resistensi parpol diketahui dengan mengajukan pertanyaan kepada responden berupa, 'Partai politik apa yang paling tidak akan Anda pilih?'. Sedangkan elektabilitas parpol diketahui dengan mengajukan pertanyaan, 'Jika pemilu legislatif dilakukan hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih?'.

Baca Juga

Survei yang digelar pada akhir Desember 2022 ini mendapati PDIP sebagai parpol dengan tingkat resistensi publik tertinggi, yakni 17,3 persen. Kendati begitu, PDIP berhasil mendulang elektabilitas 22,1 persen.

Parpol dengan tingkat resistensi publik tertinggi kedua adalah PSI, yakni 5,5 persen. Sedangkan elektabilitas partai pimpinan Giring Ganesha ini hanya 0,2 persen. Urutan ketiga ditempati oleh PKS dengan tingkat resistensi publik 4,5 persen. Adapun elektabilitas PKS mencapai 4,2 persen.

"Ini adalah sebuah peta yang mungkin menggambarkan kutub-kutub corak partai. Beberapa partai yang ideologis itu lumayan tinggi resistensinya," kata Fajar memaparkan hasil surveinya di sebuah hotel di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Fajar pun menyoroti tingginya resistensi publik terhadap PSI dibandingkan elektabilitasnya. Padahal PSI belum pernah berhasil menempatkan kadernya di DPR RI, tapi sudah mendapatkan penolakan masif dari publik.

Menurut dia, hal ini berkaitan dengan sikap politik PSI di DKI Jakarta yang menjadi oposisi terhadap eks Gubernur Anies Baswedan. PSI diketahui punya delapan kader di DPRD DKI Jakarta, dan selalu lantang mengkritik kebijakan Anies.

"Loyalis Anies, misalnya, tidak akan memilih PSI. Itu yang mungkin menjadi penjelas bagaimana resistensi terjadi dalam konteks partai politik," kata Fajar.

Survei Algoritma Research and Consulting ini dilaksanakan pada 19-30 Desember 2022. Survei ini melibatkan 1.214 responden yang terbagi secara proporsional secara nasional. Margin of error hasil survei ini kurang lebih tiga persen, dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga : Survei LSI: PDIP Kuat di Sumatera, PKS di Banten dan DKI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement