Selasa 24 Jan 2023 09:54 WIB

Hikmah dan Keutamaan Sholat Dhuha

Waktu sholat dhuha dimulai saat matahari terbit seukuran satu tombak.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja melaksanakan shalat dhuha disalah satu gedung perkantoran di Jakarta. Hikmah dan Keutamaan Sholat Dhuha
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja melaksanakan shalat dhuha disalah satu gedung perkantoran di Jakarta. Hikmah dan Keutamaan Sholat Dhuha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat Dhuha dalam fiqih adalah sholat sunnah yang dilakukan di waktu dhuha. Secara bahasa, dhuha berarti nama untuk awal siang hari (pagi).

Waktu sholat dhuha sendiri dimulai saat matahari terbit seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter), sampai waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke arah barat). Hukumnya sunnah muakkadah. (Al-Bakri bin as-Sayyid Muhammad Syattha ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, juz I: 253; dan Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab, juz IV: 36).

Baca Juga

Di antara keutamaan sholat dhuha antara lain, sebagai berikut.

‣ Menjadi sedekah semua tulang manusia

 عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ. فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى. (رواه مسلم)

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, dari Nabi SAW beliau bersabda: ‘Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian. Karena itu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan dua rakaat sholat Dhuha mencukupi semuanya itu’,” (HR Muslim).

 Menjadi shalat kaum awwâbîn, yaitu orang-orang yang pulang (bertaubat) kepada Allah ta’ala

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ. قَالَ: وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ. (رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط مسلم)

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak ada yang menjaga sholat Dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.’

Rasulullah SAW juga pernah bersabda: ‘Sholat Dhuha adalah sholat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).

 

sumber : https://islam.nu.or.id/shalat/tata-cara-shalat-dhuha-dan-keutamaannya-dM81x
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement