Rabu 25 Jan 2023 18:11 WIB

Baru Satu Juta Orang Indonesia Sudah Booster Kedua

Angka penerima booster pertama bahkan nyaris stagnan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 booster kedua atau dosis keempat untuk disuntikkan ke warga di UPT Puskesmas Sukagalih, Jalan Mulyasari, Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (24/1/2023).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 booster kedua atau dosis keempat untuk disuntikkan ke warga di UPT Puskesmas Sukagalih, Jalan Mulyasari, Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (24/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sudah mengeluarkan surat edaran untuk melakukan vaksinasi booster kedua atau vaksinasi keempat. Ketua Satgas Covid 19 pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr dr Erlina Burhan MSc SpK (K) mengungkapkan peminat booster memang tergolong rendah.

Berdasarkan data terkini pada 24 Januari 2023, masyarakat yang sudah vaksin dosis perama sekitar 87 persen. Sedangkan orang yang vaksinasi kedua 74 persen.

Baca Juga

Sementara vaksinasi ketiga atau booster pertama, angkanya stagnan, kenaikannya lambat. Setelah beberapa bulan hanya 29,5 persen belum sampai 30 persen. "Memang kenaikan booster pertama sangat-sangat pelan dan nyaris stagnan. Dan ini sudah lama angka 29 persen. Saya kira satu tahun belum juga lewat 30 persen," ungkapnya dalam Media Briefing secara daring, Rabu (25/1/2023).

Bagaimana dengan vaksinasi keempat atau booster kedua? Erlina mengungkapkan capaian vaksinasi booster kedua masih sangat rendah, sekitar lima persen atau 1 juta orang. Vaksinasi ini memang awalnya diberikan untuk tenaga kesehatan dan lansia. "Jadi vaksinasi keempat atau booster kedua masih rendah," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Erlina, adanya surat edaran pemberlakuan booster kedua atau vaksinasi keempat ini diperluas ke seluruh kelompok masyarakat yang berusia diatas 18 tahun, menurutnya cukup tepat. Apalagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia (PPKM) sudah dicabut, ekonomi sudah seperti normal, laju mobilisasi meningkat, dan kehidupan sosial sudah marak.

"Jadi saya kira dengan vaksinasi keempat atau booster kedua salah satu upaya meningkatkan proteksi masyarkat Indonesia," ujarnya.

Pemerintah sudah memberikan pelayanan booster kedua kepada masyarakat usia 18 tahun keatas dimulai 24 Januari 2023 kemarin. Syaratnya jarak vaksinasi booster pertama dan kedua jaraknha harus enam bulan atau lebih. Jika masih sebulan atau dua bulan masih belum bisa booster kedua.

Erlina mengungkapkan perjalanan pandemi Covid terjadi penurunan yang sangat signifikan. Angka tertinggi ada di Juli 2021 dan Februari 2022. Namun sejak Februari sampai saat ini terkendali. Bahkan Presiden Jokowi telah mencabut PPKM pada 30 Desember 2022 diseluruh wilayah Indonesia.

Erlina menjelaskan jumlah kasus harian Covid 19 juga menurun sekitar 300 per hari bahkan ada yang dibawah 200 per hari. Angka kematian juga rendah dan stabil. Bahkan beberapa hari lalu kematian hanya 3 atau 5 orang per hari.

photo
Regimen Vaksinasi Booster Dosis Kedua - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement