Jumat 27 Jan 2023 21:40 WIB

Waka Majelis Syura Pastikan PKS Dukung Anies Sebagai Capres 2024

PKS masih proses membahas di internal untuk deklarasi mendukung Anies.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua Majelis Syura DPP PKS, M Sohibul Iman.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Majelis Syura DPP PKS, M Sohibul Iman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem dan Demokrat sudah memutuskan untuk mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Kini, tinggal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belum mendeklarasikan secara resmi dukungan kepada Anies.

Wakil Ketua Majelis Syura DPP PKS, M Sohibul Iman memastikan, partainya sudah pasti mendukung Anies sebagai capres pada Pemilu 2024. "Banyak yang bertanya apa benar PKS dukung Anies. Saya katakan, kalau PKS ini tidak dukung Anies, maka tidak mungkin saya ada terus-terusan di dalam tim kecil ini," kata Sohibul di rumah Anies kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).

Sohibul menegaskan, posisinya masuk di dalam tim kecil merupakan utusan resmi PKS. Tim kecil yang sering bertemu merupakan representasi tiga partai yang masuk Koalisi Perubahan. "Jadi kalau saya terlibat di tim kecil ini, menunjukkan bahwa memang PKS dukung Anies," ujar eks Rektor Universitas Paramadina tersebut.

Terkait persoalan deklarasi, menurut Sohibul, masih dibahas di dalam internal PKS yang sedang dituntaskan. "Nanti pada waktunya kami akan mendeklarasikan," katanya pula.

Sebelumnya, Gubernur DKI periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan yang sudah didukung Nasdem dan Demokrat bertemu tim kecil koalisi di rumahnya. Hadir dalam pertemuan itu, Sudirman Said, Sekjen DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya, Sohibul Iman, dan Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto.

Juru Bicara Anies, Sudirman Said menjelaskan, pertemuan tokoh partai koalisi sering dilakukan untuk membahas perkembangan dinamika pencapresan. Menurut dia, pertemuan itu juga merespon pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait komitmen mendukung Anies sebagai capres.

"Tinggal satu lagi dan insya Allah kita doakan mudah-mudahan teman dari PKS juga akan menyusul pernyataan semacam itu," ucap eks menteri ESDM tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement