Senin 30 Jan 2023 09:32 WIB

Satu Abad NU Disebut Momentum Memperbarui Kontribusi bagi Masyarakat

Energi NU harus terus diperbarui untuk bangsa dan negara

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Satu Abad NU Disebut Momentum Memperbarui Kontribusi bagi Masyarakat. Foto:   Sejumlah simpatisan Nahdlatul Ulama (NU) menyanyikan lagu Ya Lal Wathon saat mengikuti apel akbar satu abad NU di Depok, Jawa Barat, Ahad (29/1/2023). Kegiatan yang dihadiri ribuan simpatisan tersebut untuk menyemarakkan peringatan satu abad lahirnya NU pada 31 Januari 2023 mendatang.
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Satu Abad NU Disebut Momentum Memperbarui Kontribusi bagi Masyarakat. Foto: Sejumlah simpatisan Nahdlatul Ulama (NU) menyanyikan lagu Ya Lal Wathon saat mengikuti apel akbar satu abad NU di Depok, Jawa Barat, Ahad (29/1/2023). Kegiatan yang dihadiri ribuan simpatisan tersebut untuk menyemarakkan peringatan satu abad lahirnya NU pada 31 Januari 2023 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) harus menjadi momentum untuk meningkatkan dan memperbarui kontribusi NU kepada masyarakat. Peringatan satu abad NU, lanjut Fauzi, sekaligus menandakan panjangnya perjalanan NU menjadi fondasi dan napas kedaulatan Indonesia.

"Panjangnya perjalanan ini tak boleh mengendurkan semangat kita, para Nahdliyin, untuk terus meningkatkan kontribusi kepada masyarakat," kata Fauzi di Surabaya, Ahad (29/1/2023).

Baca Juga

Mustasyar MWCNU Batuan, Kabupaten Sumenep itu pun mengamini pernyataan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, yang dalam uraiannya menilai NU ke depan perlu memperbarui energi dalam menjaga dan memajukan bangsa. Fauzi mengatakan, karena usia NU sudah tidak lagi muda, maka energinya harus diperbaharui.

"NU ini sudah 100 tahun. Karena sudah sepuh, maka energinya harus terus diperbarui," ujar Fauzi.

Menurut Fauzi, ada banyak tantangan yang harus dihadapi NU setelah memasuki usia seratus tahun. Salah satunya perkembangan zaman. Menurutnya, jangan sampai Nahdliyin tidak siap dengan perkembangan zaman.

"Kita sebagai warga NU, harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Menjadi teladan dan selalu ikhlas untuk berkontribusi bagi masyarakat, di mana pun kita berada. Kita harus menjadi wasilat bagi datangnya kebaikan," kata Fauzi.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement