REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah enggan mencampuri keputusan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Menurutnya, tak elok jika dirinya mengomentari keputusan partai politik lain.
PDIP, jelas Said, fokus kepada rumah tangga internal partainya. Termasuk dalam menjalankan program-program kerakyatan yang telah diamanahkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Tidak elok kalau saya mengomentari urusan rumah tangga partai lain, kami menghormati kedaulatan kawan-kawan parpol untuk menentukan agenda politiknya. Kalaupun kawan-kawan mengusung Anies Baswedan atau siapapun, itu hak mereka," ujar Said saat dikonfirmasi, Selasa (31/1/2023).
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Mohamad Sohibul Iman telah berkonsultasi dengan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri di Istanbul, Turki. Hasilnya, PKS secara resmi mengusung Anies Baswedan sebagai capres pada 2024.
"Sebagaimana yang ditunjukkan dalam tim kecil koalisi partai-partai pendukung Anies Rasyid Baswedan, PKS konsisten menjadi bagian dari partai-partai pengusung Anies Rasyid Baswedan tersebut di Pilpres 2024. Sehingga koalisi ini memenuhi presidential threshold 20 persen," ujar Sohibul.
Pesan kedua, PKS akan menyampaikan deklarasi dukungan secara resmi kepada Anies dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PKS pada 24 Februari 2023. Rakernas tersebut akan digelar bersamaan dengan Rapat Majelis Syuro PKS.
"Tidak tertutup kemungkinan akan terjadi percepatan sesuai dinamika politik yang berkembang, terutama setelah Ketua Majelis Syuro PKS dan Presiden PKS kembali ke tanah air pada 3 Februari 2023," ujar Sohibul.
PKS disebutnya ingin segera menyampaikan informasi penting tersebut setelah tiba dari Turki, hari ini. Tujuannya agar masyarakat mengetahui sikap resmi dari partai yang memiliki warna dominan putih dan jingga itu.
"Kami ingin pesan-pesan penting ini segera diketahui oleh masyarakat secara luas. Sehingga memberikan kejelasan tentang sikap politik PKS dan tidak lagi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, spekulasi-spekulasi ke mana arah dukungan PKS di Pilpres 2024," ujar Sohibul.