Selasa 31 Jan 2023 21:49 WIB

Holding Farmasi Ditargetkan Raih Valuasi 10 Miliar Dolar AS

Holding diharap tekan impor bahan baku obat yang mencapai lebih dari 90 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) disaksikan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury (tiga kiri) bersiap melucurkan logo baru Holding BUMN Farmasi dalam acara Hari Ulang Tahun Holding BUMN Farmasi Ke-3 di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Foto: Republika/Prayogi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) disaksikan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury (tiga kiri) bersiap melucurkan logo baru Holding BUMN Farmasi dalam acara Hari Ulang Tahun Holding BUMN Farmasi Ke-3 di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengapresiasi kerja keras holding BUMN farmasi dalam membantu Indonesia keluar dari pandemi. Wakil Menteri BUMN Pahala Mansyuri meyakini holding farmasi memiliki potensi lebih besar dalam mendukung ketahanan kesehatan nasional.

"Kita berharap dengan kita bisa melewati masa pandemi covid-19, sebuah prestasi yang baik membantu Indonesia untuk bisa menghadapi pandemi tersebut, tetapi BUMN farmasi kita harapkan lebih daripada itu ke depannya," ujar Pahala dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) holding BUMN farmasi ke-3 dan peluncuran produk CerviScan & MedBiz di Hotel Tribrata, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga

Pahala menyebut hal ini tak lepas dari framework atau prioritas pengembangan BUMN ke depan. Pahala mengatakan BUMN harus mampu meningkatkan value creation atau penciptaan nilai.

"Penciptaan nilai ini bukan hanya dalam bentuk duit, yang utama adalah value creation. Kita berharap dari sisi value creation mencapai 10 miliar dolar AS dalam tiga sampai empat tahun mendatang," ucap Pahala.

Pahala menilai holding farmasi memiliki kemampuan mencapai target tersebut. Pasalnya, holding ini memiliki ekosistem terintegrasi dari hulu hingga hilir. Pahala mengatakan holding farmasi mempunyai modal kuat dalam upaya meningkatkan penciptaan nilai ke depan.

Selain itu, Pahala mendorong holding farmasi juga terus melakukan inovasi bisnis model dalam memastikan ketahanan kesehatan Indonesia bisa terealisasi. Dengan sejumlah terobosan yang inovatif, Pahala menilai akan berdampak signifikan dalam menekan tingginya impor bahan baku obat yang saat ini mencapai lebih dari 90 persen.

Untuk itu, Pahala meminta holding farmasi terus meningkatkan kolaborasi dengan banyak pihak, baik dengan BUMN lain hingga mitra strategis luar negeri.

"BUMN Farmasi grup tentunya harus melakukan kemitraan untuk bisa membangun ketahanan kesehatan Indonesia sesuai yang diamanatkan oleh bapak presiden," kata Pahala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement