Rabu 01 Feb 2023 21:01 WIB

Waspada Anak Terpisah dari Orang Tua Saat Berada di Masjid Al Jabbar

Satpol PP teriam 500 pengaduan anak terpisah orang tua.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Warga beraktivitas saat uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan Cimincrang, Gedebage, Kota Bandung, Kamis (12/1/2023). Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melakukan uji coba rekayasa lalu lintas bagi kendaraan yang akan menuju Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ) yang bertujuan untuk mengurangi potensi kemacetan di kawasan tersebut. Waspada Anak Terpisah dari Orang Tua Saat Berada di Masjid Al Jabbar
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga beraktivitas saat uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan Cimincrang, Gedebage, Kota Bandung, Kamis (12/1/2023). Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melakukan uji coba rekayasa lalu lintas bagi kendaraan yang akan menuju Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ) yang bertujuan untuk mengurangi potensi kemacetan di kawasan tersebut. Waspada Anak Terpisah dari Orang Tua Saat Berada di Masjid Al Jabbar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat yang datang membawa anak saat ke Masjid Al Jabbar sebaiknya lebih waspada lagi. Saat kondisi padat terutama di hari libur, Masjid Al Jabbar sangat padat dikunjungi pengunjung.

Akibatnya, banyak pengunjung orang tua dan anak-anak yang terpisah dari rombongan. Mereka pun kebingungan mencari rombongannya.

Baca Juga

"Dari peresmian sampai sekarang, kami menerima sekitar 500 pengaduan. Nah ini, 70 persen terpisah dari rombongan atau orang tuanya. Kebanyakan anak-anak yang terpisah dari orang tua," ujar Kepala Satpol PP Jabar M Ade Afriandi kepada Republika.co.id, Rabu (1/2/2023).

Ade mengatakan, setiap hari petugas Satpol PP yang disiagakan di Masjid Raya Al Jabbar selalu menerima pengaduan. Totalnya, saat ini tercatat ada 500 pengaduan. Mayoritas, anak kecil kehilangan orang tua mereka. Oleh karena itu, ia mengingatkan pada semua orang tua agar tak lengah menjaga anaknya.

"Begitu menerima pengaduan di ruang informasi, petugas kami di lapangan langsung memantau ke semua area Masjid Al Jabbar dengan alat komunikasi menginformasikan ke pengunjung melalui pengeras suara. Selain itu, dengan megafon petugas mobil berkeliling Satpol PP," ujarnya. 

Sebelumnya, ada dua lokasi di Masjid Al Jabbar yang dinilai rawan pencopetan. Berdasarkan laporan awal, yang diduga dicopet itu rata-rata lokasinya di jembatan atau di tempat parkir.

"Ya area rawannya itu ya. Jadi kan mereka berfoto kemudian di jembatan masuk ya atau jembatan keluar ke arah Plaza," katanya.

Ade mengatakan, kedua lokasi tersebut rawan karena sering terjadi penumpukan massa, terutama saat liburan. Untuk menjaga keamanan, sebenarnya ia telah menyiapkan CCTV. CCTV terdapat di 200 titik. Namun, pengoperasiannya belum 100 persen. Karena, belum bisa diakses melalui ponsel.

"Tapi ini berjalan terus ya. Karena menurut rencananya untuk petugas keamanan bisa memantau dari ponsel. Tapi sampai sekarang memang itu belum bisa sehingga otomatis pengamanan lewat ruang kontrol ya di ruang monitor," ujarnya.

Pemantauan dilakukan di posko dan di lapangan. Akhirnya, petugas yang memantau CCTV menggunakan alat komunikasi untuk berkoordinasi. 

Ade pun memberikan imbauan masyarakat yang datang ke Al Jabbar agar waspada copet. Ade mengingatkan pengunjung menjaga barang bawaannya serta mengingat siapa saja yang ikut bersama rombongan.

"Sebaiknya menggunakan tas yang tidak mengundang copet. Itu yang perlu diketahui dan diperhatikan," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement