Kamis 02 Feb 2023 13:06 WIB

Sulit Tarik Dana Investasi Bodong? Segera Lapor Polisi

Satgas Waspada Investasi kembali setop 10 entitas yang lakukan penawaran tanpa izin.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Satgas Waspada Investasi (SWI) menegaskan tidak pernah melarang korban investasi bodong untuk menarik dananya.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Satgas Waspada Investasi (SWI) menegaskan tidak pernah melarang korban investasi bodong untuk menarik dananya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Waspada Investasi (SWI) menegaskan tidak pernah melarang korban investasi bodong untuk menarik dananya. Ketua Satgas SWI Tongam Tobing memerintahkan pengembalian kerugian masyarakat kepada setiap entitas ilegal yang dihentikan kegiatannya.

"Jangan mudah percaya dengan alasan yang dibuat oleh pelaku investasi. Apabila pelaku mempersulit penarikan dana, segera lapor ke Kepolisian,” kata Tonga dalam pernyataan tertulisnya, kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Tongam memastikan, pada Januari 2023, Satgas Waspada Investasi kembali menghentikan 10 entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin. Dari total tersebut, dua entitas melakukan kegiatan money game, dua entitas melakukan kegiatan aset kripto tanpa izin, dua entitas melakukan kegiatan penyelenggaraan haji dan umrah, dan empat kegiatan tanpa izin lainnya.

Dia menuturkan, pemberantasan terhadap investasi ilegal sangat tergantung pada peran serta masyarakat. "Sepanjang masyarakat masih tergiur dengan penawaran bunga tinggi tanpa melihat aspek legalitas dan kewajaran, maka para pelaku akan terus bermunculan dengan modus-modus baru," jelas Tongam.

Masyarakat dapat melakukan pengecekan legalitas dengan mengunjungi website dari otoritas yang mengawasi. Selain itu juga bisa memeriksa apakah pernah masuk dalam list entitas yang dihentikan oleh Satgas Waspada Investasi melalui minisite waspada investasi //www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/alert-portal/Pages/default.aspx.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement