Kamis 02 Feb 2023 17:19 WIB

Erdogan Prihatin Retorika Anti-Islam di Eropa Meningkat

Menurut Erdogan, Swedia menjadi tempat berlindung yang aman bagi organisasi teroris.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers di sela-sela KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia, 16 November 2022. KTT Kepala Negara dan Pemerintahan Kelompok Dua Puluh (G20) ke-17 berlangsung dari 15 hingga 16 November 2022. Erdogan Prihatin Retorika Anti-Islam di Eropa Meningkat
Foto: EPA-EFE/HOW HWEE MUDA
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers di sela-sela KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia, 16 November 2022. KTT Kepala Negara dan Pemerintahan Kelompok Dua Puluh (G20) ke-17 berlangsung dari 15 hingga 16 November 2022. Erdogan Prihatin Retorika Anti-Islam di Eropa Meningkat

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi perhatian pada tumbuhnya retorika anti-Islam di Eropa, terutama di negara-negara Skandinavia.

“Kami prihatin dengan meningkatnya retorika dan tindakan anti-Islam di Eropa, terutama di negara-negara Skandinavia,” kata Erdogan dalam sebuah wawancara televisi di Ankara, merujuk pada serangan baru-baru ini terhadap kitab suci Islam yakni Alquran di Swedia, Denmark, dan Belanda, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Turki mengharapkan langkah tulus dari Swedia dalam perang melawan Islamofobia. “Kami mengharapkan Swedia dan Finlandia sepenuhnya mematuhi komitmen mereka dalam nota tripartit," kata Erdogan, merujuk pada kesepakatan yang ditandatangani Juni lalu antara Turki dan dua negara Nordik untuk keanggotaan NATO mereka.

Menganggap nota kesepahaman sebagai peta jalan, dia mengatakan penting bagi negara-negara untuk memenuhi janji mereka, terutama dalam perang melawan terorisme. Permintaan maaf dari Swedia tidak akan menyelesaikan masalah. Erdogan menambahkan negara itu telah menjadi tempat berlindung yang aman bagi organisasi teroris.

Swedia belum memenuhi komitmennya terkait perang melawan terorisme di bawah memorandum tersebut. Erdogan menambahkan, kelompok teroris melanjutkan aktivitas mereka di Swedia.

Ia mengatakan, organisasi teror telah menargetkan Turki dengan cara paling buruk. Karena perkembangan terakhir, Turki harus menunda kunjungan ketua parlemen Swedia dan menteri pertahanan.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/en/turkiye/turkiye-concerned-by-increasing-anti-islamic-rhetoric-actions-in-europe-president-erdogan/2803868
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement