REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai kehadiran desa-desa wisata menjadi unggulan dalam upaya pemulihan sektor pariwisata pascapandemi COVID-19. "Pemulihan sektor pariwisata memerlukan waktu panjang dan desa wisata menjadi unggulan dalam upaya pemulihan sektor pariwisata," kata DirekturPemasaran Regional IAsiaPasifik Kemenparekraf Raden Wisnu Sindhutrisno pada konferensi pers kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Yogyakarta, Kamis (2/2/2023).
Menurut dia, desa wisata dipilih sebagai unggulan karena dinilai akan berdampak langsung kepada masyarakat. Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada pengelola desa wisata tersebut.
"Banyak desa wisata yang memiliki keunikan baik dari sisi alam lingkungannya maupun sisi budaya masyarakatnya. Tentunya, ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung," katanya.
Wisnu juga mengatakan, desa wisata dapat menarik kunjungan wisatawan dengan menyajikan pengalaman langsung kehidupan di masyarakat. Seperti kegiatan memandikan sapi atau menanam padi.
"Ini akan menjadi sesuatu yang menarik bagi wisatawan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga akan mempermudah akses wisatawan untuk berkunjung ke desa wisata unggulan, karena banyak desa wisata yang menarik. Namun, infrastruktur atau akses menuju ke lokasi cukup sulit.
"Pembangunan infrastruktur ini kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, baik itu kabupaten maupun provinsi. Selain itu, juga berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian PUPR dan Kementerian Desa," katanya.