REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai memutuskan untuk berlabuh di Partai Golkar, Ridwan Kamil (RK) terus diisukan masuk ke dalam bursa calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Menanggapi isu tersebut, gubernur Jawa Barat itu mengaku, tidak berambisi untuk maju ke dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden.
RK menyatakan tunduk dan patuh pada keputusan yang akan diambil oleh partai. "Politik itu sederhana saja, semua dijalani. Apalagi saya sudah memutuskan bergabung ke partai. Sikap saya harus searah dengan partai," ujar pria yang kerap disapa Kang Emil itu kepada wartawan, Kamis (2/2/2023).
Menurut RK, komitmen untuk berpartai berarti harus patuh pada aturan, ketentuan, dan keputusan partai. Karena itu, arah politik RK saat ini mengikuti keputusan Partai Golkar.
Dengan begitu pula, RK menyatakan, fokusnya di partai adalah menjalankan tugas dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Dia hanya akan mengikuti keputusan yang sudah diambil dan disepakati seluruh jajaran Partai Golkar.
RK menyampaikan, yang sudah jelas saat ini partai berlogo pohon beringin itu menempatkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Dia diberi mandat menggalang sebanyak-banyaknya pemilih untuk Partai Golkar oleh sang ketua umum.
Amanat itu ditegaskan dengan penunjukkan RK sebagai wakil ketua umum bidang penggalangan pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar. Daripada meributkan isu dirinya masuk bursa capres-cawapres, RK lebih memilih bekerja keras menjalankan tugas tersebut.
RK menyatakan, tidak bisa menjawab ketika ditanya soal pendekatan sejumlah partai ke Partai Golkar seperti yang dilakukan oleh Partai NasDem. "Tadi saya bilang, saya tidak bisa menjawab. Keputusan itu adalah kewenangan dari Partai Golkar,” jelas dia. Sebagai kader partai, RK akan mengikuti setiap keputusan partai dan enggan berspekulasi apalagi mengambil keputusan di luar kewenangannya.