Di tempat lain, Hamas mengutuk pembukaan Kedutaan Besar Chad di Israel pada hari Kamis, menyerukan Chad untuk meninjau keputusannya, yang bertentangan dengan posisi rakyat negara itu, yang secara historis mendukung Palestina.
Secara terpisah, Organisasi Islam-Kristen untuk Dukungan Yerusalem dan Kesucian mengecam serangan oleh pemukim di sebuah gereja di Kota Tua Yerusalem. Ini menggambarkan vandalisme gereja sebagai "pelanggaran berbahaya oleh para pemukim terhadap segala sesuatu yang bukan Yahudi di Yerusalem."
Polisi Israel mengatakan pelakunya adalah seorang turis Amerika Serikat berusia 40-an yang telah ditangkap.
Laporan pers mengatakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, selama kunjungannya, menekan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menerima rencana keamanan yang dirumuskan Koordinator Keamanan Amerika Serikat Jenderal.
Michael Wenzel untuk mengembalikan kendali otoritas atas kota Nablus dan Jenin, yang telah menjadi pusat kerusuhan.
Rencana tersebut termasuk melatih pasukan khusus Palestina untuk menghadapi militan di Tepi Barat yang diduduki.
“Rencana keamanan seperti itu tidak akan pernah berhasil karena tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Masalah keamanan di Jenin dan Nablus tidak terbatas pada menekan mereka yang melawan Israel,” Gubernur Jenin, Mayor Jenderal Akram Rajoub.
Sumber: arabnews