REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon, mengatakan pencemaran air di Kota Padang mulai berkurang seiring berkurangnya jumlah pabrik karet yang beroperasi.
Mairizon menyebut terdapat 6 perusahaan karet yang beroperasi di Kota Padang. Di mana dua di antaranya sudah tutup dan empat lainnya mulai mengalami penurunan produksi.
"Dengan penurunan tingkat produksi dan pabrik yang tutup, secara jangka panjang akan terjadi pemulihan lingkungan dan perbaikan kualitas air. Apabila kualitas air mengalami perbaikan, tentunya sungai di Padang akan tidak lagi mengalami pencemaran," kata Mairizon, Jumat (3/2/2023),
Mairizon menyebut selain mengurangi pencemaran air, penurunan aktivitas pabrik karet di Padang juga mengurangi kebisingan.
Dua pabrik karet yang sudah tutup tersebut adalah PT Lembah Karet dan PT BHB.
Mairizon menambahkan berdasarkan penilaian dari tim peneliti dari Universitas Indonesia, Kota Padang dinobatkan sebagai kota terbaik dalam pengelolaan kualitas air.
Selain karena pengurangan aktivitas pabrik karet, Mairizon mengklaim DLH Padang juga rutin melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang menghasilkan limbah pabrik.
“Pengawasan aktif ini, DLH melalui inspekturnya (pengawas) mendatangi perusahaan. Melihat proses produksi hingga pengolahan limbah perusahaan untuk diuji di laboratorium. Kemudian pengawasan pasif, setiap kegiatan produksi ini memiliki harus surat izin lingkungan. Mereka diwajibkan melaporkan kegiatan satu kali enam bulan,” ujar Mairizon.