REPUBLIKA.CO.ID, DISTRIK TIRANE – Lagu kebangsaan Israel, Hatikvah, dibawakan pekan lalu di Parlemen Albania.
Melansir laman israelnational.news.com, Kamis (2/2/2023) lagu tersebut diputar di hadapan anggota Knesset Israel dan perwakilan kelompok advokasi pro-Israel Beit Yisrael.
Legislator Albania mendukung lagu kebangsaan, yang dinyanyikan oleh perwakilan Beit Yisrael di Albania, dipimpin pendiri organisasi Itzik Moshe.
Moshe, yang selamat dari upaya pembunuhan oleh Pasukan Iran, memutuskan untuk tidak menghentikan pekerjaannya.
"Anti-Semitisme adalah Anti-Zionisme, dan hari ini ditujukan untuk melawan keberadaan Israel," ujar Moshe.
Membangun Beit Yisrael diperlukan untuk mempromosikan advokasi bersamaan dengan hubungan langsung dengan negara-negara sahabat di berbagai bidang dan juga merupakan jawaban untuk anti-Semitisme melalui kebenaran. Advokasi, yang menampilkan dan menghadirkan Israel yang sebenarnya.
Beit Yisrael telah mengadakan beberapa hari pendidikan Zionis dan Holocaust di Albania. Sebelum Hatikvah dimainkan, Pembicara Knesset Amir Ohana berbicara kepada parlemen Albania, dan karangan bunga ditempatkan untuk memperingati para korban Holocaust oleh walikota dan mantan presiden, bersama dengan kepala Organisasi Zionis Dunia, Yaakov Hagoel, dan presiden dari Beit Yisrael Albania, mantan Ketua Knesset Hilik Bar.
Baca juga: Sujud Syukur dan Kekalahan Pertama yang Tewaskan Puluhan Ribu Tentara Mongol di Ain Jalut
Albania merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Sekitar 70 persen dari 3,6 juta penduduknya beragama Islam. Statistik tersebut menjadikannya sebagai negara Eropa satu-satunya yang mayoritas penduduknya Muslim.
Negara ini terletak di Eropa bagian tenggara. Albania berbatasan dengan Montenegro di sebelah utara, Serbia (Kosovo) di timur laut, Republik Makedonia di timur, dan Yunani di selatan.
Islam datang ketika Ottoman (Turki Usmani) menguasai kawasan itu antara 1385-1912. Selama masa ini, kebanyakan penduduk masuk Islam dan bermigrasi ke Italia, Yunani, Mesir, dan Turki.
Di bagian utara, penyebaran Islam di negara yang mendapat kemerdekaan dari Ottoman pada 1912 ini tergolong lambat karena adanya resistensi dari Gereja Katolik Roma dan wilayah yang berupa pegunungan. Namun, di wilayah pusat dan selatan, pada akhir abad ke-17, sebagian besar penduduk memeluk agama Islam.
Sementara itu, kedua negara menjalin hubungan diplomatik. Albania mengakui Israel sebagai negara sejak 19 April 1949. Hubungan diplomatik antar negara-negara tersebut dijalin pada 19 Agustus 1991. Albania memiliki kedubes di Tel Aviv, Israel, dan Israel memiliki kedubes di Tirana, Albania.
Sumber: israelnationalnews