Ahad 05 Feb 2023 20:52 WIB

Pelajar Antusias Belajar Pengelolaan Sampah di Sekolah Kang Pisman

Selesaikan sampah dari diri sendiri.

Rep: Dea alvi soraya/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas memperagakan pemilahan sampah anorganik saat peresmian Sekolah Kang Pisman di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022). Sekolah Kang Pisman yang merupakan singkatan dari kurangi, pisahkan dan manfaatkan tersebut diluncurkan Pemerintah Kota Bandung guna memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelatihan serta edukasi pengolahan sampah an organik dan organik.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Petugas memperagakan pemilahan sampah anorganik saat peresmian Sekolah Kang Pisman di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022). Sekolah Kang Pisman yang merupakan singkatan dari kurangi, pisahkan dan manfaatkan tersebut diluncurkan Pemerintah Kota Bandung guna memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelatihan serta edukasi pengolahan sampah an organik dan organik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Sejak dibuka untuk umum pada pertengahan 2022 lalu, sekolah pengelolaan sampah, Kang Pisman, yang merupakan akronim dari kurangi, pisahkan, dan manfaatkan, mulai banyak menarik minat generasi muda. Rahmaningtyas (15 tahun) bersama 35 teman-temannya mengaku sengaja mendatangi Sekolah Kang Pisman yang berlokasi di Kelurahan Kebon Lega, Bolongloa Kidul untuk belajar mengelola sampah.

 

Baca Juga

Saat mengikuti pelatihan, Rahmaningtyas dkk diajarkan berbagai macam proses pengolahan sampah, seperti biodigester, ayam petelur, maggot BSF, ayam kampung bioflok (kolam lele), drum komposter, bata terawang, Loseda (Lodong Sesa Dapur), waste to food area, ruang kelas, bank sampah, dan galeri.

 

Anak-anak muda yang merupakan pelajar SMAN 7 Bandung itu juga diajak mengolah sampah anorganik menjadi kursi, tas dan sejumlah barang kontemporer lain.   

 

“Serunya kita diajarkan mengolah sampah anorganik menjadi beragam barang yang berguna buat kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya beberapa waktu lalu.

 

Antusias yang serupa juga diungkapkan Muhamad Hildan (15). Hildan mengaku, sangat senang dapat memperlajari berbagai materi tentang pengolahan sampah. Dia juga mengatakan akan mempraktekkan ilmu barunya ini di rumah dan sekolah.

 

"Akan diterapkan di rumah. Buat teman-teman ayo kita terapin mendaur ulang sampah organik dan anorganik. Juga buat kita selesaikan sampah dari diri sendiri," katanya.

 

Sementara itu, Guru SMAN 7 Bandung, Neneng Fenti mengatakan, kunjungan ke Sekolah Kang Pisman untuk peningkatan mutu pendidikan dan implementasi kurikulum merdeka melalui projek profil pelajar Pancasila.

 

"Semoga dengan mereka belajar berbagai cara pengolahan sampah. Para siswa bisa menjadi agen untuk menyebarkan kepada teman temannya yang lain," ungkapnya.

 

Sedangkan Kepala Seksi Pengurangan Sampah Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Syahriani mengatakan, sejak diresmikan pada Agustus 2022 sampai Januari 2023 Sekolah Kang Pisman telah dikunjungi lebih dari 900 pengunjung dari berbagai kalangan. Bagi yang ingin berkunjung, Sekolah Kang Pisman dibuka setiap Senin, Rabu, dan Jumat pukul 09.00-11.00 WIB untuk sesi pagi dan pukul 13.00-15.00 WIB untuk sesi siang, kata dia.

 

\"Semenjak peresmiaan Sekolah Kang Pisman kami sudah melakukan sosialisasi ke berbagai intansi, mulai dari kesekolah-sekolah, perguruan tinggi, hingga ke masyarakat,\" ujar Syahriani.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement