Ahad 05 Feb 2023 21:01 WIB

Ketua MPR RI Dorong Pengembangan Jalur Khusus Sepeda

Pesepeda diimbau untuk membeli sepeda buatan anak bangsa.

Pengendara motor melintas di jalur pedestrian di Kawasan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Para pengendara sepeda motor melakukan pelanggaran disiplin lalu lintas dengan menggunakan trotoar sebagai jalurnya dan mengambil hak para pejalan kaki untuk menghidari kemacetan lalulintas.
Foto: Republika/Prayogi.
Pengendara motor melintas di jalur pedestrian di Kawasan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Para pengendara sepeda motor melakukan pelanggaran disiplin lalu lintas dengan menggunakan trotoar sebagai jalurnya dan mengambil hak para pejalan kaki untuk menghidari kemacetan lalulintas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pengembangan jalur khusus sepeda sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih sehat.

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet itu, gaya hidup bersepeda mendapat tren positif sejak awal pandemi COVID-19 dan hal itu bisa menjadi jembatan untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor untuk transportasi jarak dekat.

Baca Juga

"Karenanya pemerintah daerah perlu mendukung kegiatan bersepeda ini, dengan menyiapkan lebih banyak lagi jalur khusus sepeda," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (5/2/2023).

Hal itu disampaikan Bamsoet setelah membuka kegiatan Gowes Bersama Komunitas Sepeda Jakarta dalam rangkaian ulang tahun ketiga Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) pada Minggu pagi.

Gowes bersama tersebut menempuh jarak sejauh 40 km dari Sudirman melintasi Gedung MPR/DPR RI hingga berakhir di Tamarind and Lime Resto di bilangan Senopati.

Dia juga mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengklaim telah terdapat lebih dari 300 km jalur khusus sepeda di ibu kota.

Menurut Bamsoet meskipun efektivitas penggunaannya masih banyak diperdebatkan, namun setidaknya DKI telah melakukan terobosan lewat penyediaan jalur khusus sepeda.

Ia menyebutkan bahwa Belanda sekalipun membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun untuk mengoptimalkan efektivitas jalur khusus sepeda di jalan raya.

"Survei ITDP pada 2021 melaporkan di jalur sepeda Jalan Jenderal Sudirman, dalam rentang 14 jam pada hari kerja, terdapat sekitar 2.194 pesepeda melintas mulai pukul 06.00 hingga pukul 20.00 WIB. Itu menunjukkan bahwa pada dasarnya masyarakat kita sangat gemar bersepeda, karena itu butuh didukung sarana dan prasarana yang efektif dan efisien," katanya.

Pria yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut turut mendorong para pesepeda mempertimbangkan untuk membeli sepeda buatan anak bangsa, yang kualitasnya tidak kalah dibanding sepeda impor.

Hal itu, lanjut Bamsoet, sudah dicontohkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo yang banyak menggunakan sepeda buatan dalam negeri untuk berolahraga.

"Ada merek Kreuz, Polygon, Elemen, serta masih banyak lagi berbagai merek lainnya. Dengan membeli sepeda dalam negeri kita sudah berkontribusi terhadap pertumbuhan industri nasional dan pembukaan lapangan pekerjaan. Berkah booming sepeda harus dinikmati pelaku usaha nasional, bukan malah menguntungkan impor," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement