Rabu 08 Feb 2023 21:30 WIB

Dompet Dhuafa Kirimkan Wanita Hebat untuk Respon Türki

Dompet Dhuafa menyiapkan dua relawan dokter Emergency Medical Team (EMT)

Dompet Dhuafa menugaskan tim medis profesional atas respon gempa Turki.
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa menugaskan tim medis profesional atas respon gempa Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan kepercayaan kepada Dompet Dhuafa untuk menugaskan tim medis profesional atas respon gempa Turki. Dompet Dhuafa menyiapkan dua relawan dokter Emergency Medical Team (EMT) guna ikut membantu penanganan para korban gempa.

Dua dokter Dompet Dhuafa tersebut adalah dr. Zainab Aqila dan dr Rosmalia. Keduanya tergabung dalam tim Respon Darurat Kesehatan (RDK) Dompet Dhuafa dan sudah lama berkhidmat dalam dunia kemanusiaan bersama Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.

Sedang EMT merupakan tim medis darurat yang telah tervalidasi oleh Kemenkes RI sebagai tim relawan penanganan prihal kesehatan. Aqila dan Rosmalia tergabung dalam sebuah tim EMT di Turki yang beraggotakan 7 dokter umum, 5 dokter spesialis bedah, dan 4 dokter spesialis orthopaedi.

Direktur Komunikasi & Teknologi Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra menyampaikan, Dompet Dhuafa terus melakukan koordinasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait. Termasuk juga berkoordinasi dengan lembaga-lembaga mitra yang sudah ada di lokasi.

“Hingga saat ini, Dompet Dhuafa terus berkoordinasi dengan pemerintah (Kemenkes dan BNPB),” katanya, pada Rabu (8/2/2023) di Jakarta, seperti dalam siaran persnya.

photo
Dompet Dhuafa menugaskan tim medis profesional atas respon gempa Turki. - (Dompet Dhuafa)

 

Bagi dr Rosmalia, tugas ini merupakan tugas yang sangat mulia. Menurutnya, sesampainya dia dan tim di sana, akan melakukan pemetaan terhadap daerah terdampak sekitar. Ia dan tim juga terus mengikuti instruksi dan koordinasi dari kedua pemerintah (Indonesia dan Turki).

“Kami akan melakukan giat aksi medis di Turki. Rencana kami akan membangun rumah sakit lapangan, namun belum ada lokasi yang tepat,” lanjutnya.

Di samping Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan tiga bulan masa tanggap darurat di 10 provinsi yang paling parah terkena dampak gempa, Dompet Dhuafa telah mengirimkan tim advance guna melakukan assessement dan pemetaan medan serta titik-titik pengungsian.

Tim SAR-Evakuasi setempat masih terus-menerus tanpa henti mencari korban di Türkiye bagian selatan dan Suriah bagian utara setelah dua gempa besar pada hari kejadian.

Penyintas yang mengungsi sementara di reruntuhan bangunan turut serta membantu dalam pencarian korban reruntuhan menggunakan beliung dan linggis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan jumlah korban mungkin meningkat secara dramatis karena penyelamat menemukan lebih banyak korban. Lebih dari 23 juta orang berpotensi menjadi korban dampak bencana.

Akibat musibah gempa 7,8 magnitudo yang menimpa Türkiye dan Suriah pada Senin (6/2/2023), lebih dari 7.800 orang tewas, namun ada peringatan jumlah korban tewas bisa terus melonjak. DMC Dompet Dhuafa mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta meringankan beban para penyintas dengan berdonasi melalui https://digital.dompetdhuafa.org/donasi/gempaturki.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement