Jumat 10 Feb 2023 02:55 WIB

Pendaftaran Haji melalui E-Platform Mulai Dibuka untuk 58 Negara

Arab Saudi meluncurkan platform elektronik untuk pendaftaran haji.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ribuan Muslim melakukan tawaf mengelilingi Kabah. Arab Saudi meluncurkan platform elektronik (e-platform) untuk memfasilitasi kedatangan jamaah Muslim dari sekitar 58 negara untuk musim haji 2023.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ribuan Muslim melakukan tawaf mengelilingi Kabah. Arab Saudi meluncurkan platform elektronik (e-platform) untuk memfasilitasi kedatangan jamaah Muslim dari sekitar 58 negara untuk musim haji 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi meluncurkan platform elektronik (e-platform) untuk memfasilitasi kedatangan jamaah Muslim dari sekitar 58 negara untuk musim haji 2023. Pendaftaran melalui platform tersebut telah tersedia untuk para peziarah mulai Rabu (8/2/2023).

Platform itu dapat diakses melalui hajj.nusuk.sa. Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan, peluncuran platform Nusuk diperuntukkan bagi jamaah dari Eropa, Amerika, dan Australia. Ini sebagai bagian dari upaya awal pemerintah kerajaan untuk memfasilitasi prosedur musim haji yang akan datang.

Baca Juga

"Layanan baru elektronik memungkinkan jamaah dari negara-negara tersebut untuk mendaftar, melakukan reservasi, dan melakukan pembayaran elektronik serta memilih paket layanan terkait haji seperti perumahan, katering, penerbangan, bimbingan, dan transportasi," kata kementerian dilansir Gulf News, Jumat (10/2/2023).

Negara-negara yang dicakup oleh platform tersebut di antaranya adalah Prancis, Jerman, AS, Inggris, Italia, Brasil, Spanyol, Kanada, Belanda, Belgia, Austria, Australia, Bulgaria, Argentina, Yunani, Georgia, Swiss, dan Siprus. Ada pula negara lainnya seperti Denmark, Venezuela, Ukraina, Norwegia, Trinidad dan Tobago, Finlandia, Kolombia, Irlandia, Rumania, Kroasia, Selandia Baru, Serbia, Portugal, Polandia, Hongaria, Panama, Meksiko, Chile, Peru, Kuba, Guatemala, Uruguay, dan Nikaragua.

Bulan lalu, Arab Saudi membuka pendaftaran bagi umat Islam yang tinggal di dalam kerajaan untuk mengajukan ritual haji tahun ini. Otoritas Saudi mengatakan tidak akan ada batasan jumlah jamaah haji dari seluruh dunia untuk musim haji mendatang.

Langkah itu membalikkan pembatasan sebelumnya yang dipicu oleh pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir. Selama dua tahun terakhir, Arab Saudi mengurangi jumlah umat Islam yang diperbolehkan menunaikan ibadah haji untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di masa sebelum pandemi melanda, sekitar 2,5 juta Muslim biasanya melaksanakan ibadah haji setiap tahun. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement