REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyampaikan bakal merampungkan proyek pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai pada akhir 2024. LRT rute tersebut diharapkan bisa memudahkan mobilitas masyarakat sekaligus mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta seperti KAI Commuter Line dan MRT Jakarta.
"Target konstruksi awal dimulai pada paruh pertama 2023," kata VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Syahrial Syarif, Sabtu (11/2/2023).
Syahrial mengatakan, target pembangunan tersebut sejalan dengan proses penyiapan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral berbagai moda transportasi publik di Jakarta. Jarak rute Fase 1B tersebut sepanjang 6,4 kilometer dengan lima stasiun yang ditargetkan membawa 180.162 penumpang, atau minimal 80 ribu sampai 100 ribu penumpang per hari.
Dia menjelaskan, pihaknya memastikan terus melakukan upaya pengentasan kemacetan dengan menggalakkan angkutan umum di Jakarta melalui ketersediaan banyak pilihan moda transportasi publik. Upaya itu dilakukan bersama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dinas terkait serta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
"Pihak Kemenhub pun berharap, upaya yang dilakukan oleh DKI Jakarta dapat menjadi contoh untuk kota-kota lain," ujarnya.
Syahrial menyebut sejumlah kelebihan dari transportasi LRT, di antaranya tergolong transportasi hijau atau rendah karbon dan ramah lingkungan. Contohnya ketersediaan ramp sepeda di tangga akses, gate pembayaran yang lebar dan koridor kereta yang dapat mengakomodir sepeda lipat dan non lipat.
Selain itu juga, LRT terintegrasi dengan Jakarta International Velodrome (JIV), Rawamangun, Jakarta Timur. JIV merupakan salah satu arena balap sepeda berstandar internasional, yang juga memiliki berbagai fasilitas olahraga yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Syahrial berharap dengan pembangunan LRT yang dilakukan dapat melanjutkan tren positif peningkatan pengguna transportasi publik. Menurut catatannya, saat ini, pengguna transportasi publik mencapai kurang lebih 1 juta pengguna per hari.
"Pemprov DKI Jakarta menargetkan, pada 2030, sebesar 60 persen mobilitas masyarakat Jakarta menggunakan moda transportasi umum," tutupnya.