ANTARIKSA -- Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari pekan, militer Amerika Serikat (AS) meledakkan benda yang diduga penyusup dari langit. Sebuah jet tempur menghantam objek misterius di lepas pantai Alaska utara pada pukul 13.45 EST, Jumat 10 Februari 2022, atau Sabtu pukul 01.45 WIB.
“Benda itu terbang di ketinggian 40.000 kaki (12.000 meter) dan menimbulkan ancaman yang masuk akal bagi keselamatan penerbangan sipil,” kata Brigjen Angkatan Udara Sekretaris Pers Pentagon, Jenderal Pat Ryder dalam konferensi pers pada hari Jumat.
Aksi pada Jumat terjadi hanya enam hari setelah jet tempur F-22 menembak jatuh balon mata-mata China dengan rudal Sidewinder di lepas pantai Carolina Selatan. Namun, Departemen Pertahanan menduga tidak ada hubungan antara dua objek yang jatuh.
Balon mata-mata Cina sangat besar; selubung yang digelembungkan setinggi 60 meter, dan struktur rangka yang diduga bertabur instrumen tergantung di bawahnya seukuran beberapa bus.
Sementara objek yang ditembak jatuh di atas Alaska pada hari Jumat hanya seukuran mobil kecil. "Jadi, tidak serupa ukuran atau bentuknya dengan balon pengintai ketinggian tinggi yang diturunkan di lepas pantai Carolina Selatan pada tanggal 4 Februari," kata Ryder.
Menurut Ryder, radar berbasis darat mendeteksi penyusup di Alaska pada Kamis, 9 Februari 2023. Jet tempur kemudian menyelidiki, memastikan keberadaan dan ketinggian objek tersebut. Presiden AS Joe Biden langsung memerintahkan benda itu segara dibawa keluar.
"Kami tidak memiliki perincian lebih lanjut tentang objek tersebut saat ini, termasuk deskripsi kemampuan, tujuan, atau asalnya," kata Ryder.
Ryder memastikan tim sedang mencari potongan-potongan objek Alaska yang hancur. Dia juga memberikan pembaruan tentang upaya serupa dengan puing-puing balon Tiongkok, yang mendarat hanya 10 kilometer di lepas pantai perairan sedalam 14 m.
"Tim pemulihan telah memetakan bidang puing-puing dan sedang dalam proses mencari dan mengidentifikasi puing-puing di dasar laut," kata Ryder, mengacu pada potongan balon China.
"Puing-puing yang telah ditemukan sejauh ini dimuat ke kapal, dibawa ke darat, dikatalogkan, dan kemudian dipindahkan ke laboratorium untuk analisis selanjutnya."
"Tim-tim itu, sejauh ini telah menemukan sejumlah besar puing yang akan membantu pemahaman kita lebih lanjut tentang balon ini dan kemampuan pengawasannya," kata dia.