Selasa 14 Feb 2023 19:50 WIB

Dampak Minum Kopi Berkafein Sebelum Jelajahi Mal: Orang Jadi Belanja Impulsif

Minum kopi sebelum belanja dapat memicu orang belanja impulsif.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Pengunjung beraktivitas di area Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (8/7/2022). Minum kopi berkafein sebelum berbelanja membuat orang cenderung membeli lebih banyak barang yang tidak penting.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pengunjung beraktivitas di area Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (8/7/2022). Minum kopi berkafein sebelum berbelanja membuat orang cenderung membeli lebih banyak barang yang tidak penting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi internasional yang dipimpin oleh tim peneliti dari University of South Florida (USF), Amerika Serikat (AS), mengungkapkan kafein dapat memengaruhi barang yang akan Anda beli. Ujungnya, total pengeluaran saat berbelanja akan terimbas.

Dalam studi yang diterbitkan dalam Journal of Marketing, tim peneliti menjalankan tiga eksperimen di toko ritel. Mereka menemukan pembeli yang minum secangkir kopi berkafein sebelum berbelanja cenderung menghabiskan sekitar 50 persen lebih banyak uang dan membeli barang hampir 30 persen lebih banyak daripada pembeli yang minum kopi tanpa kafein (decaf) atau air.

Baca Juga

Penulis utama dan profesor pemasaran Frank Harvey Endowed di USF, Dipayan Biswas, mengatakan temuan ini dipengaruhi oleh kandungan kafein. Biswas menyebut kafein sebagai stimulan yang kuat, melepaskan dopamin di otak.

Hal ini dapat menggairahkan pikiran dan tubuh dan mengarah pada kondisi energi yang tinggi. Pada akhirnya, itu akan membuat orang impulsif dan menurunkan kontrol diri.

"Akibatnya, asupan kafein mengarah pada impulsif belanja dalam hal jumlah barang yang dibeli dan pengeluaran yang lebih banyak," kata Biswas, dikutip laman USF, Selasa (14/2/2023).

Eksperimennya terdiri dari penyiapan mesin espresso di pintu masuk toko ritel di Prancis dan department store di Spanyol. Lebih dari 300 pembeli diberikan secangkir gratis kopi. Sekitar setengah kopi yang ditawarkan mengandung 100 mg kafein dan kopi decaf atau air.

Setelah minum dan berbelanja, mereka kemudian membagikan kwitansi kepada para peneliti saat keluar dari toko. Tim menemukan peserta yang minum kopi berkafein membeli jumlah barang lebih banyak dan menghabiskan uang lebih banyak dibandingkan mereka yang minum kopi decaf atau air.

Mereka yang minum kopi berkafein cenderung membeli lebih banyak barang yang tidak penting, seperti lilin beraroma dan wewangian. Namun, ada sedikit perbedaan antara kedua kelompok tersebut dalam hal pembelian utilitarian, yaitu ketika orang berbelanja mendapatkan manfaat dari produk yang diinginkan. Misalnya, pembelian peralatan dapur dan keranjang penyimpanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement