REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Gempa dahsyat berkekuatan 7,7 Magnitudo menguncang sebagian kota di Turki pada, Senin (6/2/2023) lalu. Ini adalah gempa terkuat di Turki yang tercatat sejak 1939.
Hingga kini, jumlah korban meninggal terus bertambah bahkan sudah mencapai puluhan ribu jiwa terdampak. Tidak hanya itu, selain dilanda gempa, warga terdampak juga mengalami kedinginan. Pasalnya, saat ini wilayah Turki sedang mengalami musim dingin yang cukup ekstrim.
Terkait hal itu, Rumah Zakat mengirim tim relawan dan mendistribusikan bantuan darurat bagi korban gempa Turki. Dalam penyaluran bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana di Turki, Rumah Zakat terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Kedubes Indonesia Untuk Turkiye, FOZ (Forumh Zakat), HFI (Humanitarian Forum Indonesia), Seahum (SouthEast Asia Humanitarian Commitee), PPI (Persatuan Pelajar Indonesia), BNPB, dan Basarnas, serta NGO Setempat.
Melalui kerjasama dengan NGO lokal di Turki, Rumah Zakat pun akhirnya bisa menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para korban. Adapun bantuan yang sudah disalurkan, yakni berupa selimut dan pakaian musim dingin untuk warga Hatay, salah satu wilayah terdampak gempa yang parah.
Selain itu, Rumah Zakat juga akan terus mengupayakan untuk bisa menyalurkan bantuan lainnya, seperti makanan siap saji, tenda, serta obat-obatan serta keperluan logistik lainnya. Tidak hanya di Hatay, Rumah Zakat juga akan menyalurkan bantuan di Kahramanmaras. Di sana, Rumah Zakat akan menyalurkan berbagai bantuan yang saat ini diperlukan oleh masyarakat terdampak gempa.
Rumah Zakat turut mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk turut peduli dan bergerak nyata demi kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana di Turkiye, masyarakat dapat langsung membantu melalu platform online di www.rumahzakat.org/donasi/gempa-turki.