Ahad 19 Feb 2023 11:46 WIB

RS Lapangan Indonesia Layani 130 Warga Terdampak Gempa di Turki

RS Lapangan telah merawat 130 warga lokal terdampak gempa di Kota Hassa.

Warga setempat berdoa dan membaca kitab suci Alquran di lokasi reruntuhan gedung di Provinsi Hatay, Turki, Rabu (15/2/2023). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Rumah Sakit Lapangan Indonesia melalui Emergency Medical Team (EMT) telah melayani 130 warga lokal terdampak gempa di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki.
Foto: EPA EFE/SEDAT SUNA
Warga setempat berdoa dan membaca kitab suci Alquran di lokasi reruntuhan gedung di Provinsi Hatay, Turki, Rabu (15/2/2023). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Rumah Sakit Lapangan Indonesia melalui Emergency Medical Team (EMT) telah melayani 130 warga lokal terdampak gempa di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Rumah Sakit Lapangan Indonesia melalui Emergency Medical Team (EMT), telah melayani 130 warga lokal terdampak gempa di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki. Rumah sakit lapangan akan beroperasi hingga akhir Februari.

"Sejak beroperasi pada 16 Februari 2023, pukul 18.00 waktu setempat, kami melayani lebih dari seratus pasien yang berdomisili di wilayah Hassa," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Putra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (19/2/2023).

Baca Juga

Rumah Sakit Lapangan Indonesia memberikan berbagai layanan kepada warga yang ingin berobat. Rumah sakit tersebut didukung oleh dokter spesialis, dokter umum, apoteker, bidan, psikolog, ahli nutrisi, ahli epidemiologis , tenaga medis dan fasilitas EMT tipe 2, di antaranya ruang operasi.

Bambang selaku ketua Tim Kemanusiaan Indonesia menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan yang Indonesia berikan terdiri atas rawat jalan, rawat inap dan tindakan operasi. EMT terdiri atas dokter bedah umum, bedah ortopedi, anestesi, pediatri, mata, internis, kebidanan, psikiatri, pengobatan darurat, spesialis anak, dan forensik.

Selain itu, rumah sakit lapangan itu memiliki tenaga untuk penanganan psikososial atau trauma healing kepada warga yang terdampak gempa, sehingga bisa mendapatkan rujukan dari rumah sakit setempat.

Operasional Rumah Sakit Lapangan Indonesia telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Hassa dan Badan Penanggulangan Bencana Turki. EMT bakal mengoperasikan layanan medis di rumah sakit lapangan hingga akhir Februari 2023.

Rumah sakit lapangan memberikan layanan rawat jalan, rawat inap, klinik keliling, pelayanan kesehatan dasar, bedah umum, bedah ortopedi, penyakit dalam, oftalmologi, kesehatan jiwa, psikologi, anestesiologi, pediatri, kebidanan dan ginekologi, radiologi, triase, penanganan gawat darurat, dan resusitasi. Sedangkan untuk kesehatan masyarakat, EMT melayani surveilans epidemiologi, nutrisi, dan kesehatan lingkungan.

Jumlah pasien yang bisa dilayani oleh Rumah Sakit Lapangan Indonesia berkisar 150 sampai 200 pasien setiap hari, operasi minor sebanyak lima hingga 10 pasien dan operasi besar dua sampai tiga pasien, serta 20 pasien rawat inap.

Pemerintah Indonesia mengirimkan EMT yang berjumlah 119 personel yang didukung dengan peralatan dan perlengkapan medis dan obat-obatan. Selain tim medis, Indonesia juga mengirimkan tim pencari dan penyelamat atau USAR dengan klasifikasi medium di Antakya, serta bantuan logistik lainnya. Bantuan itu merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia kepada masyarakat Turki yang terdampak gempa 7,8 magnitudo pada 6 Februari 2023.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement