REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Para guru madrasah di Kota Sukabumi berharap ada wakilnya yang berada di kursi legislatif pada 2024 mendatang. Dengan keberadaan perwakilan guru madrasah di legislatif diharapkan dapat memperjuangkan aspirasi dari para guru tersebut.
''Kami ingin ada wakil guru madrasah di legislatif belum ada yang duduk disana,'' ujar Ketua Umum DPD Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kota Sukabumi, Achmad Najiullah, Selasa (21/2/2023). Hal ini disampaikan setelah pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-5 Persatuan Guru Madrasah (PGM) Tahun 2023, di Hotel Spark Odeon Kota Sukabumi.
Menurut Ahmad, suara para guru madrasah di Sukabumi sangat besar karena tercatat ada sebanyak 1.300 guru formal di madrasah. Hal ini belum ditambah guru non formal misalnya guru madrasah diniyah.
Intinya lanjut Ahmad, suara guru madrasah perlu didengar. Sehingga hal ini disuarakan di 2023 menjelang pemilu 2024 mendatang.
Di sisi lain Ahmad menuturkan, di tahun 2023 ini PGM fokus menggelar muysawarah daerah dengan agenda pergantian ketua umum. Selain itu mendorong pembangunan madrasah berkoordinasi dengan Pemkot Sukabumi dan Kementerian Agama Kota Sukabumi.
''PGM Kota Sukabumi harus bisa bersinergi dengan beberapa organisasi sejenis dan induk seperti PGRI, sehingga keberlangsungan program,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Selain itu pula pola komunikasi yang efektif dan efisien dengan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi terus dijaga dengan baik.
Dalam suatu organisasi kata Fahmi perlu diperhatikan suatu efektivitas dan sebuah efisiensi dari seorang pemimpin yang dapat membawahi beberapa orang yang dibawahinya. Sehingga seorang pemimpin dapat melakukan tugas kepemimpinannya secara efektif, efisien dan maksimal serta dapat melakukan tugas pengawasan secara optimal.
Pemkot juga kata Fahmi, menyampaikan terimakasih kepada guru madrasah yang berkontribusi secara aktif dalam proses edukasi masyarakat. Terutama dalam penanaman nilai-nilai agama islam.