Senin 27 Feb 2023 05:00 WIB

Berhenti Menyeruput Minuman Berkafein Malah Bikin Sakit Kepala dan Mual, Harus Bagaimana?

Sebagian orang merasakan gejala putus kafein saat berhenti minum kopi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Orang memegang secangkir kopi. Gejala putus kafein akan berbeda pada setiap orang.
Foto: Flickr
Orang memegang secangkir kopi. Gejala putus kafein akan berbeda pada setiap orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berhenti mengasup minuman berkafein bisa mendatangkan efek samping pada tubuh. Efek samping yang terjadi pada setiap orang berbeda, tergantung pada kafein yang diminum.

Di antara gejalanya yang paling sering ditemukan adalah sakit kepala dan mual. Direktur Psikiatri Nutrisi dan Gaya Hidup di Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat (AS), Uma Naidoo, mengatakan seiring berjalannya waktu, otak menyesuaikan reseptornya untuk merespons efek kafein dan mengembangkan ketergantungan padanya.

Baca Juga

"Oleh karena itu, berhenti mengonsumsi kafein harus dilakukan dengan hati-hati dan perlahan sehingga otak memiliki kemampuan bertahap untuk beradaptasi kembali," kata Naidoo.

Berikut beberapa efek samping putus kafein secara umum, dikutip Insider, Ahad (26/2/2023):

1. Sakit kepala

Tinjauan psikofarmakologi menemukan 50 persen orang yang berhenti mengasup kafein mengalami sakit kepala. Alasannya adalah karena kafein menyempitkan pembuluh darah di otak.

Ketika tidak ada lagi kafein di sistem tubuh, pembuluh darah melebar yang menyebabkan aliran darah ke otak mengalir deras. Sakit kepala akan hilang saat otak terbiasa dengan peningkatan aliran darah. Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti Motrin, Aleve, Advil, dan Tylenol.

2. Mual

Beberapa orang mengalami gejala mual. Dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan muntah.

Untuk mengobatinya, Anda bisa menggunakan obat antiemetik atau mencoba pengobatan alami seperti akupresur atau suplemen jahe.

3. Kelelahan

Banyak orang minum kafein di pagi hari untuk membantu mereka bertenaga menjalani aktivas sehari-hari. Kafein memblokir reseptor otak untuk adenosin, neurotransmitter yang membuat Anda mengantuk.

Oleh karena itu, tidak heran jika Anda mungkin merasa lelah atau lesu setelah berhenti mengonsumsinya. Anda bisa melawan kelelahan ini dengan makan yang teratur, rutin berolahraga, banyak minum air putih, dan tidur yang cukup.

4. Sulit berkonsentrasi

Salah satu manfaat kognitif kafein adalah meningkatkan konsentrasi seseorang. Jika berhenti atau mengonsumsi kadar yang lebih sedikit, Anda mungkin akan kesulitan berkonsentrasi.

Anda bisa mengatasinya dengan rutin berolahraga, tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam, dan menggunakan program pelatihan kognitif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement