Senin 27 Feb 2023 12:54 WIB

Sejak Mualaf, David Suka Baca Buku Gus Dur dan Kunjungi Makam Tebuireng

Alissa Wahid sebut David suka baca buku Gus Dur dan kunjungi Tebuireng sejak mualaf.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid. Alissa Wahid sebut David suka baca buku Gus Dur dan kunjungi Tebuireng sejak mualaf.
Foto: Republika/Prayogi
Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid. Alissa Wahid sebut David suka baca buku Gus Dur dan kunjungi Tebuireng sejak mualaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Gus Dur yang juga Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid menceritakan sosok Crystalino David Ozora (17 tahun), korban penganiayaan anak mantan pejabat pajak yang masih koma selama enam hari.

Hal ini ia ceritakan setelah menjenguk David bersama ibundanya Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta, Ahad (26/2/2023).

Baca Juga

"Sejak mualaf di usia 14 tahun, David membaca banyak buku Gus Dur, bahkan pergi sendirian ke makam Tebuireng," kata Alissa Wahid di Twitter terverifikasinya, seperti dikutip pada Senin (27/2/2023).

Alissa juga mengatakan, bahwa ibundanya menangis tersedu melihat kondisi David yang masih terbaring tidak sadarkan diri di kasur ruang ICU. Ia pun berjanji akan mengajak David ziarah bersama ke makam Gus Dur setelah kondisi putra dari pengurus Gerakan Pemuda Ansor itu sehat.

"Tadi Ibu Sinta Nuriyah Wahid juga sempat mbrebes mili. Kami tadi sampaikan, nanti setelah David sehat, kita akan barengan ziarah ke makam #GusDur," kata Alissa.

Alissa juga mengecam penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20 tahun) terhadap David. Ia meminta keadilan untuk David yang jangan sampai mengaburkan inti kasus oleh karena narasi-narasi yang beredar soal ayah pelaku maupun ayah korban.

"Sedih sekali melihat keadaan David. Penganiayaannya brutal dan sadis, sampai David tak sadar hingga saat ini," kata Alissa.

"Juga agar #KeadilanUntukDavid segera terwujud. Inti kasusnya adalah terjadi penganiayaan berat terhadap David. Pelakunya harus diadili. Soal cerita-cerita yang beredar, soal ayah pelaku atau ayah korban, soal kantor pajak, soal polisi, semuanya tak boleh mengaburkan inti kasus," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement