Sabtu 04 Mar 2023 08:21 WIB

Konsul Haji dan Amphuri Bantah Ziarah Jamaah Umroh Ditutup

Penghentian layanan ziarah umroh dilakukan salah satu perusahaan transportasi Saudi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Umat muslim berziarah di bukit Ar Ruhmah sekitar Jabal Uhud, Madinah, Arab Saudi, Ahad (23/10/2022). Konsul Haji dan Amphuri Bantah Ziarah Jamaah Umroh Ditutup
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Umat muslim berziarah di bukit Ar Ruhmah sekitar Jabal Uhud, Madinah, Arab Saudi, Ahad (23/10/2022). Konsul Haji dan Amphuri Bantah Ziarah Jamaah Umroh Ditutup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar kabar penutupan tur ziarah yang biasa menjadi bagian program jamaah umroh selama ada di Tanah Suci mulai 7 Maret hingga Idul Fitri mendatang. Kabar itu beredar di media sosial dalam bentuk video maupun melalui pesan singkat di grup Whatsapp baik dalam Bahasa Arab maupun Inggris.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP Amphuri) Firman M Nur menegaskan hal itu tidak benar.

Baca Juga

 

“Adalah tidak benar jika ziarah kota Makkah, Madinah, Jeddah dan Thaif ditutup. Sampai hari ini, tidak ada edaran resmi dari Kementerian Haji dan Umrah serta Kementerian Pariwisata Arab Saudi,” kata Firman dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Jumat (3/3/2023).

 

Firman menuturkan, dari 68 perusahaan bus yang beroperasi melayani jamaah umroh, hanya beberapa saja yang menyatakan tidak sanggup melayani kegiatan transportasi untuk ziarah tersebut. Kemungkinan, perusahaan tersebut mengalami keterbatasan armada bus atau keterbatasan tenaga sopir, dikarenakan saat ini jumlah kedatangan jamaah umroh sangat banyak.

Karena itu, Firman berharap kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) agar dapat memilih rekanan perusahaan bus yang memiliki kapasitas armada bus yang besar dan jumlah sopir yang banyak. Ini untuk memastikan jamaahnya dapat menikmati kegiatan ziarah kota Makkah, Madinah, Jeddah dan Thaif.

Hal senada juga disampaikan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. “Informasi penutupan tempat-tempat ziarah di Makkah dan Madinah yang tersebar itu bukan dari Pemerintah Arab Saudi, tapi dari swasta,” kata Nasrullah, dalam keterangan resminya.

 

Nasrullah sudah melakukan klarifikasi terkait informasi penutupan itu kepada Wakil Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bidang ziarah. Menurutnya, info yang benar adalah adanya pengumuman salah satu perusahaan transportasi di Saudi yang menghentikan layanan ziarahnya.

 

“Ada perusahaan transportasi yang mengumumkan menghentikan layanan ziarah mulai 7 Maret karena keterbatasan armada dan sopir, serta pertimbangan kemacetan,” kata Nasrullah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement