Sabtu 04 Mar 2023 21:32 WIB

Polresta Bogor Rekayasa Lalu Lintas Jelang Jembatan Otista Dibongkar

Pemkot Bogor membangun ulang Jembatan Otista dengan anggaran Rp 52 miliar.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Warga berjalan melewati Jembatan Otista di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/12/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga berjalan melewati Jembatan Otista di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jembatan Otista di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor akan dibongkar total dan dibangun ulang tahun ini. Polresta Bogor Kota telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan yang merupakan jalur sistem satu arah (SSA) tersebut.

Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria, mengatakan diperkirakan rekayasa arus lalu lintas ilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. "Insya Allah (diterapkan) satu pekan setelah lebaran, tepatnya setelah arus balik pemudik Idul Fitri," kata Galih melalui pesan singkat di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2023).

Dalam video yang diterima Republika.co.id dari Polresta Bogor Kota, ada empat skema arus lalu lintas yang diusulkan. Mulai dari Tugu Kujang dan simpang Hotel Amaris, kemudian simpang Hotel Amaris, Jalan Jalal Harupat dan Denpom, lalu Simpang Denpom, Air Mancur, dan Warung Jambu, hingga simpang Ahoy dan Suryakencana.

Beberapa ruas jalan ada yang diterapkan arus lalu lintas sebagaimana mestinya, ada yang dibuat menjadi contra flow, ada yang dibuat menjadi satu arah, serta ada jalan yang ditutup. Diperkirakan, rekayasa arus lalu lintas yang dibuat akan berlaku selama pengerjaan revitalisasi Jembatan Otista selama sekitar sembilan hingga 10 bulan.

Galih mengatakan, secara garis besar konsep pengalihan arus lalu lintas yang akan diterapkan seperti yang tertera dalam video. Detail pengalihan arus secara terperinci akan diumumkan menjelang uji coba.

"Untuk sementara konsep pengalihan arus secara gasir besar demikian, untuk terperinci detail jalur nanti sama sama akan di umumkan menjelang gladi atau percobaan sebelum dilaksanakan penutupan dan pengalihan arus," ucapnya.

Menurut Galih, konsep rekayasa arus lalu lintas di sekitar jalur SSA masih bisa berubah. Hal itu akan disimpulkan setelah dilihat efektivitasnya saat gladi resik atau simulasi. "Kami harapkan agar semua lapisan masyarakat terminimalisasi akibat dampak yang ditimbulkan,” imbuhnya.

Saat ini, menurut Galih, Polresta Bogor Kota dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang melakukan beberapa persiapan. Di antaranya, pembongkaran pembatas di Tugu Kujang, pulau jalan di Batutulis, pengadaan road barrier, dan peralatan pendukung lainnya.

Diberitakan Pemkot Bogor akan memulai proses pembangunan Jembatan Otista di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Jembatan yang kerap menjadi biang kemacetan di pusat kota tersebut akan dibongkar total dan dibangun ulang.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyebutkan, pembangunan Jembatan Otista ini menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 52 miliar. Jembatan itu akan diperluas karena terdapat bottleneck atau penyempitan jalan, sehingga menyebabkan kemacetan di sekitar kawasan Tugu Kujang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement