Ahad 05 Mar 2023 08:00 WIB

Kepala IAEA Bahas Jejak Nuklir dalam Kunjungan ke Iran

Iran diajak bekerja sama dalam penyelidikan IAEA terkait jejak uranium.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Dalam foto ini yang dirilis oleh situs web resmi Kantor Kepresidenan Iran, Presiden Ebrahim Raisi, kanan, berjabat tangan dengan Organisasi Energi Atom Internasional, IAEA, Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi pada awal pertemuan mereka di Kantor Kepresidenan di Teheran, Iran, Sabtu, 4 Maret 2023.
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Dalam foto ini yang dirilis oleh situs web resmi Kantor Kepresidenan Iran, Presiden Ebrahim Raisi, kanan, berjabat tangan dengan Organisasi Energi Atom Internasional, IAEA, Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi pada awal pertemuan mereka di Kantor Kepresidenan di Teheran, Iran, Sabtu, 4 Maret 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan akan membicarakan dua hal dengan Iran. Pertama sektor ilmu pengetahuan dan kedua "ekspektasi besar" mengenai proses kerja sama mereka.

Kepala IAEA Rafael Grossi tiba di Teheran pada Jumat (4/3/2023) kemarin. Ia mengatakan akan menekan Iran untuk bekerja sama dalam penyelidikan IAEA mengenai jejak uranium yang ditemukan di lokasi yang tidak diungkapkan.

Baca Juga

"Secara keseluruhan, terdapat dua hal yang penting, jelas terdapat harapan mengenai kerja sama kami untuk mendorong maju isu-isu yang tengah Iran dan IAEA kerjakan, mengklarifikasi dan memberi jaminan kredibel pada program nuklir di Iran," kata Grossi pada wartawan di Iran.

"Kedua serangkaian isu, yang mana sangat penting, yang berhubungan dengan kerja sama sainstifik dan teknis yang kami miliki dan lanjutkan dengan Iran," tambahnya, di samping Kepala Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami.

Grossi mengatakan pembicaraan digelar dengan atmosfir yang jujur dan kooperatif. Kunjungan ini dilakukan saat tingkat kemurnian uranium di pabrik pengayaan Fordow dilaporkan mencapai 83,7 persen, mendekati tingkat di mana uranium dapat dijadikan senjata nuklir, yakni 90 persen.

Pada wartawan, Eslami mengatakan kemurnian fisil uranium Iran mencapai 60 persen. Dalam kunjungan itu Grossi juga bertemu Presiden Ebrahim Raisi.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَؤُا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ەۗ وَالَّذِيْنَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗ لَا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا اللّٰهُ ۗجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَرَدُّوْٓا اَيْدِيَهُمْ فِيْٓ اَفْوَاهِهِمْ وَقَالُوْٓا اِنَّا كَفَرْنَا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ وَاِنَّا لَفِيْ شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُوْنَنَآ اِلَيْهِ مُرِيْبٍ
Apakah belum sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, samud dan orang-orang setelah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka membawa bukti-bukti (yang nyata), namun mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata, “Sesungguhnya kami tidak percaya akan (bukti bahwa) kamu diutus (kepada kami), dan kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu serukan kepada kami.”

(QS. Ibrahim ayat 9)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement