REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (Goto) mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak karena telah mengangkat perempuan di jajaran strategis. Hal itu dinilai sebagai cerminan dukungan terhadap kesetaraan gender.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani, dalam keterangannya pada Senin (6/3/2023), menilai hal tersebut penting di tengah masih minimnya partisipasi perempuan di level pengambil kebijakan dalam sebuah perusahaan di Indonesia.
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Goto pada Kamis (2/3) memutuskan mengangkat dua sosok perempuan yaitu Marjorie Lao sebagai Komisaris Independen dan Nila Marita sebagai direktur. Hal ini bertepatan dengan bulan perempuan internasional yang diperingati setiap Maret.
Selain itu, Goto juga menempatkan dua perempuan sebagai presiden unit bisnis yaitu Catherine Hindra Sutjahyo di lini bisnis on-demand dan Melissa Siska Juminto di lini bisnis e-Commerce.
"Saya rasa hal tersebut adalah kemajuan yang baik untuk kesetaraan gender," kata Shinta.
Shinta berharap inisiatif Goto yang memunculkan talenta perempuan di jajaran strategis perusahaan bisa menjadi teladan dan menginspirasi banyak perusahaan besar lainnya di Indonesia.
"Menilik hasil survei yang dilakukan Catalyst, secara global keterwakilan perempuan hanya sebesar 26 persen saja di tingkat top management level. Padahal kesetaraan gender dapat mendorong kinerja yang lebih baik, serta produktivitas dan profitabilitas yang lebih besar," kata Shinta.
Bahkan, lanjut dia, perusahaan dengan tim yang memiliki keragaman gender lebih banyak terbukti dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
"Ini terbukti salah satunya lewat data di mana sebanyak 353 perusahaan Fortune 500 dengan representasi perempuan yang lebih besar dalam top level executive, mereka memiliki ROE (return on equity) 35 persen lebih tinggi, serta TSR (total shareholder return) 34 persen lebih tinggi daripada perusahaan yang didominasi laki-laki," kata dia lagi.
Laporan The Global Gender Gap Index 2020 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) mencatat, kesetaraan gender masih menjadi masalah di Indonesia. Berada di peringkat 85 dari 153 negara dengan skor 0.70. Angka ini tidak mengalami perubahan sejak 2018.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyoroti hal yang sama. Data yang dirilis pada 2021 mencatat bahwa kontribusi perempuan di Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Emiten dan Perusahaan Publik (EPP) di Indonesia masih kurang dari 50 persen. Tepatnya sebesar 38 persen saja EPP yang memiliki Dewan Komisaris perempuan pada 2020 dan 46 persen EPP yang memiliki Dewan Direksi perempuan pada tahun yang sama.
Keputusan GoTo menetapkan komposisi kepengurusan baru yang disahkan melalui RUPSLB Perseroan adalah sebagai langkah penting untuk memperkuat komitmen GoTo dalam tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) serta fokusnya pada efisiensi operasional Perseroan.