Selasa 07 Mar 2023 17:11 WIB

Romahurmuziy Ungkap Adanya Ajakan Agar PPP Berkoalisi dengan PDIP

Romahurmuziy menggelar pertemuan dengan Sekjen PDIP Hasto.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Dewan Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (5/1).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Dewan Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy diketahui menemui Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Pertemuan tersebut terjadi di Kantor DPP PDIP yang bersebelahan langsung dengan Kantor DPP PPP.

Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, menjelaskan bahwa keduanya membicarakan banyak hal. Termasuk soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia menyebut PDIP sempat mengajak PPP untuk berkoalisi.

Baca Juga

"Tentu tidak terhindarkan kita juga membahas kemungkinan-kemungkinan koalisi karena pilpres juga sudah dekat. Ajakan koalisi kepada PPP oleh Mas Hasto sebenarnya sudah lama, sejak Plt Ketum Pak Harso (Monoarfa)," ujar Romahurmuziy saat dikonfirmasi, Selasa (7/3).

Romahurmuziy menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahim. Apalagi Kantor DPP PPP dengan Kantor DPP PDIP bersebelahan yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta.

PPP dan PDIP adalah dua partai politik yang sering melakukan kerja sama politik. Pertama adalah saat Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia yang wakilnya saat itu adalah Hamzah Haz yang merupakan kader PPP.

Kerja sama keduanya juga berlanjut ketika mengusung Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan 2019. Selanjutnya, PDIP dan PPP juga memasangkan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen untuk memimpin Jawa Tengah.

"PPP dan PDIP adalah partai yang sama-sama sudah genap berusia setengah abad, 10 pemilu sudah sama kita lalui dengan suka dan duka, baik dalam tekanan penguasa maupun kebebasan demokrasi," ujar Romahurmuziy.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement