Selasa 07 Mar 2023 18:23 WIB

Olahraga 11 Menit Setiap Hari Turunkan Risko Kanker, Sakit Jantung, dan Kematian Dini

Kanker adalah penyebab 9,6 juta kematian secara global pada 2017.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Olahraga (ilustrasi). Menurut penelitian terbaru, hanya butuh 11 menit aktivitas aerobik berintensitas sedang hingga kuat setiap hari untuk menurunkan risiko kanker, penyakit kardiovaskular, dan kematian dini.
Foto: www.pixabay.com
Olahraga (ilustrasi). Menurut penelitian terbaru, hanya butuh 11 menit aktivitas aerobik berintensitas sedang hingga kuat setiap hari untuk menurunkan risiko kanker, penyakit kardiovaskular, dan kematian dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahukah Anda, hanya butuh 11 menit aktivitas aerobik berintensitas sedang hingga kuat setiap hari untuk menurunkan risiko kanker, penyakit kardiovaskular, dan kematian dini. Hal itu berdasarkan sebuah studi baru yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine.

Aktivitas aerobik meliputi olahraga seperti jalan cepat, lari, bermain tenis, bersepeda, menari, dan mendaki. Tingkat intensitas dapat diukur dengan detak jantung dan seberapa keras Anda bernapas.

Baca Juga

Intensitas sedang dapat ditandai dengan kemampuan berbicara tetapi tidak mampu bernyanyi, sedangkan intensitas kuat membuat Anda tidak dapat melakukan percakapan. Penulis studi menegaskan kembali sikap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa melakukan beberapa aktivitas fisik setiap hari lebih baik dibandingkan tidak melakukan sama sekali, bahkan jika itu bukan jumlah total olahraga yang disarankan.

Partisipan yang telah melakukan minimal 150 menit olahraga mingguan (22 menit per hari), yang direkomendasikan oleh National Health Service, menjadi fokus utama penelitian. Di luar aktivitas fisik terkait pekerjaan, dua dari tiga orang berpartisipasi dalam aktivitas fisik intensitas sedang kurang dari 150 menit per pekan, sementara kurang dari satu dari 10 dilaporkan aktif selama lebih dari 300 menit per pekan.

Hasil menemukan bahwa mereka yang melakukan olahraga ringan hingga berat yang direkomendasikan setiap pekan memiliki risiko kematian akibat penyebab apa pun 31 persen lebih rendah, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 29 persen lebih rendah, dan risiko kematian akibat kanker 15 persen lebih rendah, dibandingkan kepada mereka yang tidak aktif. Peserta tersebut juga 27 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular dan 12 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker.

Ketika mereka melihat peserta yang memotong setengah waktu minimum yang disarankan, para ilmuwan melihat bahwa 75 menit aktivitas intensitas sedang per minggu (11 menit per hari) menghasilkan risiko kematian dini 23 persen lebih rendah. Itu juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular sebesar 17 persen dan kanker sebesar 7 persen.

“Kami tahu bahwa aktivitas fisik seperti jalan kaki atau bersepeda, baik untuk Anda, terutama jika Anda merasakannya meningkatkan detak jantung,” kata profesor dari Unit Epidemiologi MRC Cambridge, James Woodcock dilansir New York Post, Selasa (7/3/2023).

Namun, dia mengatakan hasil penelitian menemukan bahwa ada manfaat besar untuk kesehatan jantung dan mengurangi risiko kanker, bahkan jika Anda hanya dapat melakukan olahraga 10 menit setiap hari. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian secara global.

Pada 2019, 17,9 juta orang meninggal karenanya. Kanker adalah penyebab 9,6 juta kematian secara global pada 2017. Olahraga apa pun lebih dari 150 menit yang disarankan per pekan hanya memiliki manfaat tambahan yang lebih kecil.

"Jika Anda adalah seseorang yang menganggap gagasan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150 menit sepekan agak menakutkan, maka temuan kami seharusnya menjadi kabar baik," ujar penulis studi dan pemimpin kelompok Epidemiologi Aktivitas Fisik di MRC, Søren Brage.

Menurut dia, temuan ini juga merupakan awal yang baik. Jika Anda merasa hanya memiliki 75 menit sepekan untuk olahraga, maka Anda dapat mencoba meningkatkannya secara bertahap ke jumlah yang disarankan sepenuhnya.

Peneliti dari Queen's University Belfast, Leandro Garcia mengatakan bahwa aktivitas sedang tidak selalu berarti olahraga biasa seperti lari atau olahraga. Anda juga bisa berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja, atau aktif bermain dengan anak atau cucu Anda.

“Melakukan aktivitas yang Anda sukai dan mudah dimasukkan ke dalam rutinitas mingguan Anda adalah cara terbaik untuk menjadi lebih aktif,” kata Garcia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement