Kamis 09 Mar 2023 15:44 WIB

Sepanjang 2022, Puluhan Kasus Kematian Kencing Tikus Ditemukan di Jabar 

Kasus penyakit kencing tikus dari Januari-Februari terdapat dua kasus kematian.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Tikus membawa penyakit leptospirosis
Tikus membawa penyakit leptospirosis

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyakit kencing tikus atau leptospirosis ditemukan di wilayah Jawa Barat (Jabar).  Dinkes Jabar mencatat, sepanjang 2022, kematian akibat penyakit kencing tikus mencapai 33 kasus. 

Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid) P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Dinkes Jabar, Rochayadi, sebanyak 33 kasus kematian akibat kencing tikus ini ditemukan di beberapa wilayah di Jabar. 

"Tahun 2022 , jumlah kasus yang dilaporkan 189 kasus, dan yang meninggal 33 orang. Cukup tinggi angka kematiannya itu terhitung dari bulan Januari - Desember 2022," ujar Rochayadi, Kamis (9/3/2023).

Daerah yang melaporkan adanya kasus kematian akibat kencing tikus ini, kata dia, ada di tiga daerah. Penanganan sebelumnya sudah dilakukan oleh kabupaten dan kota di Jabar. 

"Kasus sepanjang 2022 ini, ditemukan di tiga daerah, Kabupaten Pangandaran paling banyak, Kota Tasikmalaya, dan Bandung," katanya.

Rochayadi mengatakan, kasus penyakit kencing tikus juga ditemukan di 2023. Dari Januari hingga Februari terdapat dua kasus kematian dan ada beberapa yang dinyatakan suspek.

"Kalau kematian ada dua di 2023. Suspek ada sekitar 10 kasus. Jadi ada beberapa kota kabupaten yang cukup tinggi 7 dan sebagiannya menyumbang rata-rata satu kasus," katanya. 

Penyakit kencing tikus, kata dia, sebenarnya bisa diobati. Namun, jika penanganan telat dan diteksi dini tidak dilakukan, maka akan berbahaya dan bisa menyebar ke beberapa bagian inti tubuh manusia. 

"Penyakit ini kalau tidak segera diobati cukup bahaya, karena bisa langsung merusak kepada ginjal, jantung, hingga ke bagian otak. Tapi kalau memang mengunakan antibiotik, penyakit ini bisa disembuhkan," katanya. 

Oleh sebab itu, Rochayadi mendorong masyarakat agar bisa lebih waspada dan bisa menjaga pola hidup sehat dengan membersihkan lingkungan rumah dan bisa langsung berkonsultasi pada dokter ketika merasa sakit. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement