REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas BMH bersama dengan YBM BRILiaN melakukan sinergi menguatkan dakwah di pedalaman dengan memberikan bantuan motor dakwah. Kali ini dai yang mendapatkan bantuan tersebut adalah Ustadz Jupriadi Solin, dai yang bertugas dakwah di Kabupaten Asahan. Bantuan tersebut disalurkan pada Senin (6/3/2023).
Ketua BMH Perwakilan Sumatera Utara Lukman Bams mengungkapkan, program motor dakwah ini bukan hanya sebagai pelengkap hidup para dai. Tetapi lebih kepada upaya BMH bersama para donatur hadir untuk menutupi celah kekurangan fasilitas tugas para dai.
“Agar para dai kian bergairah dan bersemangat untuk meluaskan syiar agama ini dan menghantar hidayah islam ini agar sampai dan bisa dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, khususya masyarakat binaan da’i tersebut di pedalaman.” ungkapnya.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan di Kantor BMH Perwakilan Sumatera Utara yang juga juga dihadiri oleh Pengurus YBM BRILian RO Medan bagian Human Capital, Heri Kurniawan. Ia a mengapresiasi sinergi dan kiprah dakwah dai BMH.
“Semoga motor ini bisa memudahkan kiprah dakwah Ustadz Jupri dalam bertugas. Dan ke depannya kita bisa sinergi dalam program keummatan lainnya” terangnya.
Dai berusia 29 tahun itu sangat bersyukur atas bantuan motor dakwah dari BMH dan YBM BRILiaN.
"Motor ini menjadi jawaban atas kebutuhan. Semoga motor ini membawa keberkahan bagi saya. Semoga jangkauan dakwah saya semakin luas. Semakin banyak yang saya bisa lakukan di masyarakat. Terima kasih kepada BMH dan BRILiaN,” ungkap pria yang selama ini jalankan tugas dakwah dengan menggunakan motor pinjaman.
Kolaborasi BMH dan YBM BRILiaN, menurut Lukman, benar-benar menjawab kebutuhan umat, utamanya dalam meningkatkan kiprah dai di pedalaman, khususnya kali ini untuk daI yang tinggal di Dusun 4 Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
“Dai Tangguh Hidayatullah dengan tugas dakwahnya yang tak bertepi dan tidak memiliki jangka waktu tertentu, sangat layak mendapatkan apresiasi berupa motor dakwah. Selain karena kiprahnya, jejak panjang perjalanan dakwah mereka memang sudah semestinya mendapat dukungan secara luas,” kata Lukman.
Ia menambahkan, kebutuhan armada dakwah memang masih tinggi. Semoga ke depannya akan lebih banyak lagi dai yang terbantu. “Nantinya motor dakwah ini tidak menjadi milik dai secara personal, tapi sebagai inventaris tugas dakwah untuk wilayah Asahan dan sekitarnya. Begitulah yang berlaku secara umum di BMH seluruh Indonesia,” ujar Lukman.