REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kementerian Agama (Kemenag) mendukung pemerintah daerah (pemda) dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kepala Seksi Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Bolsel,Srinangsi Makalalag, dalam "rembug stunting" mengatakan dukungan itu sebagai wujud komitmen daerah dalam pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting(TPPS) dengan seluruh pemangku kepentingan Bolsel.
"Kemenag Bolsel harus berperan kuat dalam percepatan penurunan stunting," katanya beberapa hari lalu.
Dalam kaitan tersebut, katanya, maka penyuluh agama dan dai-da'iyah harus memberikan gambaran tentang stunting dalam setiap khutbah, ceramah, dan tausiyah sehingga masyarakat mempunyai pemahaman tentang isu isu kesehatan khususnya stunting.
Demikian halnya dengan Kantor Urusan Agama (KUA), katanya, tugasnya tidak hanya terkait pencatatan pernikahan saja, tapi juga memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam pembinaan keluarga sakinah, melakukan pencegahan dini terhadap kasus stunting kepada calon pengantin.
"Sinergi KUA dengan DP3A-KB harus dijalin dalam usaha pencegahan stunting demi menciptakan generasi bangsa yang kuat secara jasmani dan rohani," ujarnya.
Selain itu, katanya, diharapkan penyuluh kesehatan dapat memberikan penyuluhan di madrasah-madrasah.
"Kita perbaiki pola makan, pola asuh serta tingkatkan penyuluhan kesehatan baik di madrasah sehingga tercipta fisik yang siap untuk belajar, mampu berinovasi, mampu berkompetisi, mampu berprestasi tingkat global," kata Srinangsi Makalalag.
Kegiatan "rembug stunting" itu diikuti oleh perangkat daerah dari tingkat desa hingga kabupaten, serta dinas terkait, yang dibuka langsung oleh Bupati Bolsel, H Iskandar Kamaru, didampingi oleh Ketua TPPKK Bolsel, Selvian Kamaru Manoppo.