Kamis 16 Mar 2023 16:02 WIB

Ketua DPRD Jelaskan Alasan Mengusulkan Tiga Nama Pj Bupati Bekasi 

Usulan ini bukan untuk mengganti Dani Ramdan yang masih bertugas menjadi Pj Bupati.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Foto: Dok Pemkab Bekasi
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah mengakui, telah mengirim surat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengusulkan tiga nama menjadi Pj Bupati Bekasi mengganti Dani Ramdan yang masa tugasnya akan berakhir pada bulan Mei 2023. DPRD Kabupaten Bekasi mengusulkan, tiga nama yang dinilai pantas dipilih Kemendagri menjadi Pj Bupati pengganti Dani Ramdan.

"Pergantian itu untuk nanti persiapan beliau yang berakhir bulan Mei. Artinya, Kemendagri supaya punya pilihan selain dari Dani Ramdan," kata BN Holik Quadratullah saat dihubungi Republika, Kamis (16/3/2023).

BN Holik memastikan, usulan ini bukan untuk mengganti Dani Ramdan yang masih bertugas menjadi Pj Bupati Bekasi. BN Holik menilai, selama ini Dani Ramdan sudah melakukan yang terbaik untuk Kabupaten Bekasi.

"Bukan mengganti sekarang. Beliau itu berakhir bulan Mei pas satu tahun. Kalau Kemendagri mencari pilihan lain kami harapkan jangan jauh dari tiga orang itu," kata BN Holik. 

BN Holik menuturkan, tiga orang yang DPRD Kabupaten Bekasi usulkan menjadi Pj Bupati itu di antaranya Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi Yana Suyatna, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bekasi Rahmat Atong, serta Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Koswara. Tiga orang ini menurut dia pantas mimpin Kabupaten Bekasi.

BN Holik menyampaikan, alasan dia mengusulkan nama Yana Suyatna karena dia memiliki prestasi. Prestasi apa, BN Holik tidak menjelaskan.

"Pak Yana karena orang yang berprestasi. Usulan ini sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang berprestasi. Artinya semua baik kami memilih yang terbaik," katanya

Sementara alasan mengusual nama Rahmat Atong, karena menurut BN Holik, dia (Atong) merupakan asli orang Bekasi. Atong menurut dia tahun betul semua masalah di Kabupaten Bekasi.

"Kalau nomor dua itu implementasi Pak Rahmat Atong bocah Bekasi yang cukup mewakili karakter dan sikapnya menjiwa dan tahu benar tentang Kebekasian. Makanya diusulkan nomor dua," katanya.

BN Holik mengatakan, kenapa DPRD Kota Bekasi mengusulkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Koswara menjadi usulan nama yang ketiga, karena Koswara dapat mewakili kepentingan Kabupaten Bekasi di tingkat Provinsi. Apalagi Koswara tinggal lama di daerah Bekasi sehingga tahu budaya Bekasi.

"Diharapkan kepentingan Jawa Barat terakomodir oleh Pak Ade Koswara. Kenapa beliau? Karena letak geografis rumahnya tinggal di Kota Bekasi artinya sangat dekat dengan Kabupaten Bekasi beliau tahu juga budaya kebekasiaah," katanya.

BN Holik memastikan usulan tiga nama ini sudah diketahui Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan. "Usulan ini enjoy karena beliau tahu," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement