REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sering tidur malam kurang dari lima jam? Penting untuk diingat bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah hingga tiga perempat kali dibandingkan dengan mereka yang tidur dalam jumlah yang direkomendasikan.
Para peneliti di Swedia menemukan bahwa melewatkan waktu tidur dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit arteri perifer, di mana pembuluh darah di kaki menjadi tersumbat. Studi ini melacak tingkat penyakit pada 650 ribu orang dewasa dan membandingkan dengan berapa lama mereka tidur setiap malamnya.
Hasilnya, mereka yang tidak tidur selama tujuh hingga sembilan jam tampak berisiko mengidap penyakit tersebut. Dilansir The Sun, Kamis (16/3/2023), Dr Shuai Yuan dari Institut Karolinska di Stockholm, Swedia, mengatakan tidur selama tujuh hingga delapan jam semalam adalah kebiasaan yang baik untuk menurunkan risiko penyakit arteri perifer.
Sekitar satu dari lima orang Inggris berusia di atas 60 tahun menderita kondisi yang meningkatkan risiko serangan jantung dan strok itu. Kondisi tersebut lebih sering terjadi pada perokok dan penderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan kerontokan bulu kaki, nyeri yang menyakitkan saat berjalan, mati rasa, kuku kaki rapuh, dan bisul. Penelitian sebelumnya menunjukkan kurang tidur meningkatkan risiko penyakit jantung, yang juga disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah.
"Selain itu, masalah tidur adalah salah satu keluhan peringkat teratas pada pasien penyakit arteri perifer," ungkap Dr Yuan.