Ahad 19 Mar 2023 02:45 WIB

Kemendikbudristek: Platform Teknologi Terbukti Tunjang Implementasi Merdeka Belajar

Transformasi teknologi dalam pendidikan utamakan kebutuhan pemangku kependidikan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang siswa SMP melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring di rumahnya di Kota Raja, Jayapura, Papua. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, platform teknologi terbukti dapat menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar. Di mana, proses tersebut dapat terlaksana lebih cepat dan efisien.
Foto: Antara/Gusti Tanati
Seorang siswa SMP melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring di rumahnya di Kota Raja, Jayapura, Papua. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, platform teknologi terbukti dapat menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar. Di mana, proses tersebut dapat terlaksana lebih cepat dan efisien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, platform teknologi terbukti dapat menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar. Di mana, proses tersebut dapat terlaksana lebih cepat dan efisien.

"Dalam dua tahun terakhir, terutama selama pandemi Covid-19, platform teknologi terbukti bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien," ujar Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek, M Hasan Chabibie, Sabtu (18/3/2023).

Hasan mengatakan, saat ini transformasi teknologi digital dalam dunia pendidikan telah dilakukan. Upaya tersebut, kata dia, dilakukan dengan mengedepankan pengembangan platform teknologi yang mengutamakan kebutuhan pemangku kependidikan.

Pertama, ada Rumah Belajar yaitu platform konten pembelajaran bagi siswa SD, SMP, dan SMA. Kedua, platform Merdeka Mengajar (PMM) yaitu platform edukasi untuk menjadi teman penggerak guru dalam mengajar, belajar dan berkarya, dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Ketiga, platform Rapor Pendidikan (PRP) yaitu platform berbasis data yang menyajikan hasil asesmen nasional dan data lain mengenai capaian hasil belajar satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan terintegrasi.

Untuk menginspirasi para pendidik di seluruh Indonesia dalam penyebaran dan peningkatan pemanfaatan platform teknologi guna mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan 202 guru terpilih. Di mana guru-guru tersebut merupakan Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id.

“Aktor utama peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah Bapak/Ibu guru. Dengan menggandeng guru dari 34 provinsi, platform lebih membumi dan lebih bermanfaat dalam berkontribusi dalam pendidikan kita," ujar Hasan.

Dia menjelaskan 202 guru terpilih tersebut merupakan Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id. Hasan menyebutkan, tugas para guru tersebut selama satu tahun ke depan adalah memanfaatkan, memberikan kontribusi, dan menyebarkan penggunaan platform teknologi berbasis e-pembelajaran dalam mendukung peran sebagai pendidik di daerah masing-masing.

“Mereka pun akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan UPT di daerah dalam hal distribusi dan penyebaran platform teknologi berbasis e-pembelajaran ini,” jelas dia.

Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id adalah pendidik terpilih dari kompetisi Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) sejak tahun 2017-2022 dan pemimpin komunitas pendidik berbasis akun belajar.id. Tahun ini, mereka akan dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pemanfaatan berbagai platform e-pembelajaran yang dikembangkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement