REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin resmi melepas 50 penceramah moderat ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Menurut Dirjen, program yang rutin dilaksanakan setiap Ramadan tersebut merupakan upaya Kemenag dalam pemerataan akses layanan dan bimbingan keagamaan.
Kamaruddin mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama Islam yang moderat di masyarakat. “Program pengiriman dai untuk berdakwah di daerah 3T ini menjadi ikhtiar dan tanggung jawab kami dalam pemerataan layanan keagamaan, terutama dalam penguatan pemahaman keagamaan moderat dan wawasan kebangsaan yang kuat,” tutur Kamaruddin di Jakarta, Senin (20/3/2023).
Dikatakan Kamaruddin, Kemenag hadir ke seluruh pelosok negeri dalam pembangunan di bidang agama. “Di Ramadhan tahun ini, Kemenag mengirim 50 dai yang terpilih dari 279 pendaftar melalui rekrutmen terbuka. Mereka akan melaksanakan tugas dakwah di lima provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.
“Banyak masyarakat Muslim yang belum bisa membaca al-Qur’an dengan baik, pemahaman tentang ketauhidan dan wawasan fikih ibadah yang masih rendah, serta aspek-aspek muamalah-perekonomian Islam yang masih kurang. Kenyataan ini yang menjadi salah satu target pelayanan kami,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan, para dai terpilih yang dikirimkan ke wilayah 3T ini bertugas empat aspek penting dalam kehidupan beragama. Pertama, pentingnya
penguatan wawasan keagamaan yang berkompeten. Kedua, kesatuan dan persatuan bangsa, serta menjaga integritas wilayah Indonesia dengan menekankan nilai-nilai kebangsaan dalam ajaran Islam.
“Ketiga, menjelaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia sebagai bagian dari kehidupan dalam berbangsa. Lalu keempat, mengajarkan nilai-nilai kebangsaan melalui pemahaman tentang sejarah, bahasa, dan budaya Indonesia,” ucap Zayadi.
“Para dai moderat ini merupakan agen perubahan yang berpartisipasi memperkuat wawasan kebangsaan dan memperkuat integritas wilayah Indonesia,” ucapnya.
Terpisah, kepala Subdirektorat Bidang Dakwah dan Hari Besar Islam, Lubenah, mengatakan pengiriman 50 dai tersebut berlangsung dari 20 Maret hingga 19 April 2023. “Program ini dilaksanakan melalui sinergi antara Ditjen Bimas Islam dengan Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh (LAZIS) Assalam fil Alamin, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur,” ucapnya.
“Kami berharap, program dakwah dai di daerah 3T mampu memberi kontribusi yang signifikan dalam pembangunan masyarakat,” pungkasnya.
Selain dihadiri para pejabat Kementerian Agama, pelepasan dai berwawasan moderat juga dihadiri unsur Dewan Pengawas Syariah LAZIS Assalam Fil Alamin, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, dan sejumlah Ormas Islam.