REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov pada Rabu (22/3/2023) mengatakan bahwa Moskow akan mempertimbangkan kemampuan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, untuk secara bersama melakukan serangan nuklir ke Moskow, guna memutuskan nasib perjanjian New START.
Berbicara dalam sebuah pertemuan di Klub Diskusi Valdai di Moskow, Ryabkov mengatakan ketiga negara NATO itu telah membentuk "front bersatu" menentang Rusia, dengan tujuan "menimbulkan kekalahan strategis" kepada negara tersebut.
Ia memperkirakan mereka bisa saja melakukan serangan nuklir bersama ke Rusia.
"Pada situasi saat ini, kami akan mempertimbangkan bahwa negara-negara ini kemungkinan bergabung menggunakan kemampuan nuklir mereka untuk menyerang Rusia," kata Ryabkov.